Manusia Sebagai animal educandum
Mengapa perlu memahami hakekat manusia?
- Pendidikan kegiatan khas manusia
- Anak didik (manusia) komponen sentral, dalam sistem pendidikan.
- Konsep /pandangan guru tentang hakekat anak menentukan strategi praktek pendidikannya.
- Pandangn yang benar dan jelas tentang hakekat anak akan terhindar dari ekses dampak negatif perkembiptek yg pes
Tiga golongan kesalahan mendidikan :
- Kesalahan-kesalahan tehnis, artinya kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan keterampilan atau kesalahan dalam cara menerapkan pengertian atau prinsip-prinsip tertentu.
- Kesalahan-kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian perilaku pendidik sendiri.
- Kesalahan-kesalahan yang sifatnya konseptual, artinya karena pendidikan kurang mendalami masalah-masalah yang sifatnya teoritis maka perbuatan mendidiknya mempunyai akibat-akibat yang tak dapat dibenarkan.
Kohnstamm, lapisan perilaku makhluq :
- Lapisan perilaku (LP) an-organisdan -organis;dikuasai oleh hukum alam dan hukum sebab akibati
- LP vegetatifatau perilaku nabati : segala proses yang terjadi dalam tubuh untuk memelihara mekanisme kehidupan jasmaniah, mis: pernapasan, pertukaran zat-zat dalam tubuh yang diambil dari alam sekitarnya seperti air, mineral, makanan dan lain-lain, mengalami pertumbuhan menjadi besar, bergerak, berkembang biak dan sebagainya.
- LP animal atau hewani perilaku bersifat naluriah dan instingtif misalnya fenomena adanya nafsu: (makan, seksual, berkelahi atau nafsu mempertahankan diri, menyerang dan menyesuaikan diri, kesadaran indria(terdapat dalam perilaku hidup binatang dan juga manusia)
- LP human , perilaku/ kemampuan yang hanya terdapat pada kehidupan manusia, tidak dimilki oleh makhluq lain yang lebih rendah tingkatannya (binatang , tumbuhan dan benda lainnya). (kemauan untuk menahan hawa nafsu, adanya akal pikiran, kemampuan beroganisasi, bermasyarakat, berpolitik dan bernegara)
- LP mutlak(absolut) yaitu perilaku yang mampu mengahayati nilai-nilai religius, nilai-nilai agama, sehingga dapat berkomunikasi dengan Dzat yang mutlak yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, yaitu nilai-nilai hidup ber-Ketuhanan. Lapisan perilaku ini merupakan lapisan yang tertinggi
Perilaku Human :
- Manusia memiliki kemauan untuk menguasai hawa nafsunya;
- Manusia memiliki kesadaran intelektual dan seni. Manusia dapat mengembangkan pengetahuan dan teknologi, menjadikan ia berbudaya;
- Manusia memiliki kesadaran diri, sadar akan sifat-sifat yang ada pada dirinya,dapat instrospeksi;
- Manusia adalah makhluk sosial,berorganisasi, dan bernegara;
- Manusia memiliki bahasa simbolis, baik secara tertulis maupun secara lisan;
- Manusia dapat menyadari nilai-nilai (etika maupun estetika), dapat berbuat sesuai dengan nilai-nilai tersebut, memiliki kata hati (nurani)
Hakekat manusia terletak pada ciri-ciri / karakteristik pokok yang secara prinsipal berbeda dengan hewan
Persamaan Manusia dengan hewan :
- Mempunyai dorongan atau kemampuan untuk hidup dan melanjutkan kehidupan.
- Merupakan satu kesatuan organisasi biologis yang tersusun sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan organisme itu secara keseluruhan termasuk pada organisme speciesnya.
- Memiliki ketergantungan pada lingkungan,.sehingga dapat menyesuaikan diri bahkan bersatu dengan lingkungannya.
- Memiliki kemampuan untuk tumbuh dan berubah , akibat interaksi dengan lingkungan.
KEHIDUPAN HEWAN
- Ketika dilahirkan telah memiliki kemampuan siap pakai
- segera berjalan , menyusu sendiri
- Merupakan makhlug biologis dengan kemampuan insting semata
- Bertindak menurut insting dan tidak bertanggung jawab.
- Tidak mengenal etika, estetika dan agama
KEHIDUPAN MANUSIA
- Ketika dilahirkan tidak berdaya sama sekali, sangat memerlukan bantuan, tanpa bantuan mungkin mati.
- Merupakan makhluq biologis, individual,sosial, berada dengan berbagai potensi,yang pada dasarnya terbatas, namun dapat terus dikembangkan.
- Bertindak menurut cipta ,rasa dan karsa dan umumnya bertanggung jawab.
- Mengenal etika, estetika dan agama.
- Zoon Politikon,
- Homo Sapiens
- Animal Rationale,
- Homo Luden,
- Homo Faber,
- Animal Sociale,
- AnimalSimbolicum,
- Animal Educandum
- Animal Educabile
- Makhluq individual
- Makhluq sosial
- Makhluq susila
- Makhluq beragama
- Manusia memerlukan bantuan, pada saat dilahirkan tak
- berdaya, penuh ketergantungan
- Masa belajar anak manusia memerlukan waktu yang lama untuk dapat berdiri sendiri
- Hewan lebih cepat mandiri karena perilakunya dikemudikan oleh instingnya
- Insting merupakan kemampuan psiko-fisis yang diturunkan / pembawaan
- Mampu berbuat seuatu yang tersedia tanpa belajar lebih dahulu
- Perbuatan itu sifanya psiko-fisik, melibatkan aspek jasmani dan kejiwaan yang paralel
- Kemampuan itu diperoleh dari pembawaan sejak lahir
- Seperti pada bayi adanya insting makan /minum, begitu lahir ke dunia bayi memiliki insting untuk mengisap setiap apa yang masuk ke mulutnya, bila mendengar suara keras ia terkejut, Iapun dapat menangis bila kelaparan
- Pada waktu remaja, menampakkan insting birahi atau insting sex, yaitu merasa tertarik terhadap lawan jenis, jika ada yang mengganggu ia akan membela diri, atau menyerang ini insting berkelahi (agresivitas)
- Manusia tidak dapat seluruh hidupnya tergantung kepada instingnya semata,tetapi harus melalui usaha, perjuangan dan belajar
- Pendidikan berusaha mengurangi peranan instink (hewani) dan mengembangkan peranan pikiran dan akal budi manusia.
HARKAT DAN MARTABAT MANUSIA
0 comments:
Posting Komentar