Minggu, 13 September 2015

PERANAN  FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN
 ILMU PENDIDIKAN

Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.

Beberapa Aliran Filsafat dalam Pendidikan
 
Beberapa aliran filsafat pendidikan yang berpengaruh dalam pengembangan pendidikan, misalnya, idealisme, realisme, pragmatisme, humanisme, behaviorisme, dan konstruktivisme. Idealisme berpandangan bahwa pengetahuan itu sudah ada dalam jiwa kita. Untuk membawanya pada tingkat kesadaran perlu adanya proses introspeksi. Tujuan pendidikan aliran ini membentuk karakter manusia. Aliran realisme berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh, bersifat dualistis. Tujuan pendidikannya membentuk individu yang mampu menyesuaikan diri dalam masyarakat dan memiliki rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Pragmatisme merupakan kreasi filsafat dari Amerika, dipengaruhi oleh empirisme, utilitarianisme, dan positivisme. Esensi ajarannya, hidup bukan untuk mencari kebenaran melainkan untuk menemukan arti atau kegunaan. Tujuan pendidikannya menggunakan pengalaman sebagai alat untuk menyelesaikan hal-hal baru dalam kehidupan priabdi dan masyarakat. Humanisme berpandangan bahwa pendidikan harus ditekankan pada kebutuhan anak (child centered). Tujuannya untuk aktualisasi diri, perkembangan efektif, dan pembentukan moral. Paham behaviorisme memandang perubahan perilaku setelah seseorang memperoleh stimulus dari luar merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, pendidikan behaviorisme menekankan pada proses mengubah atau memodifikasi perilaku. Tujuannya untuk menyiapkan pribadi-pribadi yang sesuai dengan kemampuannya, mempunyai rasa tanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Menurut paham konstruktivisme, pengetahuan diperoleh melalui proses aktif individu mengkonstruksi arti dari suatu teks, pengalaman fisik, dialog, dan lain-lain melalui asimilasi pengalaman baru dengan pengertian yang telah dimiliki seseorang. Tujuan pendidikannya menghasilkan individu yang memiliki kemampuan berpikir untuk menyelesaikan persoalan hidupnya.

Sumber Buku Filsafat Ilmu oleh Anna Poedjiadi 

Filsafat sebagai hasil pemikiran para ahli filsafat telah melahirkan berbagai macam pandangan/ide yang diantaranya ialah lahirnya pandangan tentang filsafat pendidikan. Begitu pula halnya dengan filsafat pendidikan, bahwa dalam sejarahnya telah melahirkan berbagai pandangan atau aliran. Karena kesimpulan filsafat tidak pernah mandeg, maka setiap keputusan atau kesimpulan yang diperoleh tidak pernah merupakan kesimpulan final. Diantara pandangan pokok tentang pendidikan menurut aliran-aliran pendidikan, yaitu : Progressivisme, memandang bahwa dengan proses pendidikan yang menggunakan integrated curriculum, metodelearning by doing dan problem solving, diharapkan anak didik menjadi maju (progress), mempunyai kecakapan praktis dan dapat memcahkan masalah sosial sehari-hari dengan baik. Essensialisme, memandang bahwa pendidikan adalah proses membentuk pribadi bahagia dunia dan akhirat. Maka dalam sejarahnya, kurikulum yang digunakan oleh essensialisme adalah pola kurikulum idealisme dan realisme. Dengan pola kurikulum seperti ini, diharapkan peranan sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan bisa berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip dan kenyataan sosial yang ada di masyarakat. Perennialisme, memandang bahwa tujuan pendidikan adalah sebagai usaha mewujudkan kapasitas yang ada dalam individu agar menjadi aktualitas, aktif dan nyata. Prinsip-prinsip pendidikan perennialisme telah mempengaruhi sistem pendidikan modern, seperti pembagian kurikulum untuk sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi. Rekonstruksionisme, memandang bahwa tujuan pendidikan adalah untuk merombak tata susunan kebudayaan lama dan membangun tata hidup kebudayaan yang baru, melalui pembinaan daya intelektual dan spiritual yang sehat akan membina kembali manusia dengan pendidikan yang tepat atas nilai dan norma yang benar demi generasi sekarang dan yang akan datang, sehingga terbentuk dunia baru dalam pengawasan umat manusia. 
Filsafat Pendidikan Islam merupakan jawaban yang berasal dari prinsip-prinsip dan ruh Islam atas pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai masalah pendidikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan dan praktek pendidikan. Ketepatan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut akan mampu merumuskan tujuan pendidikan secara tepat dan akan mengarahkan usaha kependidikan yang tepat pula. Pendidikan menurut ajaran Islam merupakan kewajiban bagi umat Islam demi mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, dan akan mendapatkan ilmu pengetahuan untuk bekal kehidupannya.



September 13, 2015

0 comments:

Posting Komentar