KALIMAT EFEKTIF

Minggu, 14 Februari 2016

A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF
Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik pertama sekali haruslah memenuhi persyaratan. Hal ini berarti kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku. Kalimat yang benar dan jelas akan mudah dipahami oleh orang lain secara tepat. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif. Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasangagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembicara. Hal ini berarti bahwa kalimat efektif haruslah disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis terhadap pembacanya. Jadi, yang dimaksud kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat sebagai berikut. 
  1. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. 
  2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis (Keraf,1980:36). 

Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna, mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca), persis seperti apa yang disampaikan oleh pembicara (penulis) (Razak,1985:2). Arifin memberikan batasan yang sama seperti yang telah dikemukakan di atas. Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau penulis (Arifin,1987:111). Dengan demikian, kalimat efektif ialah kalimat yang disusun sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku, yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada pada pikiran penulis atau pembicara. 

B. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
Sebuah kalimat efektif memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari kalimat yang tidak efektif. 

Kalimat efektif memiliki ciri-ciri 
  1. Kesepadanan struktur
  2. Keparalelan
  3. Ketegasan 
  4. Kehematan 
  5. Kecermatan 
  6. Kepaduan 
  7. Kelogisan. 

Kesepadanan 
Yang dimaksud kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, seperti di bawah ini.
  1. Kalimat itu memiliki fungsi-fungsi yang jelas (subjek dan predikat). Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat menyebabkan kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek. Contoh: Dalam musyawarah itu menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi bersama Kalimat di atas tidak memiliki kesepadanan karena fungsi subjek tidak jelas. Kalimat di atas tidak menampilkan apa atau siapa yang menghasilkan lima ketetapan yang harus dipatuhi bersama. Subjek kalimat dalam kalimat tersebut tidak jelas karena penekanan kata dalam. 
  2. Tidak terdapat subjek ganda Contoh: Peringatan hari Sumpah Pemuda beberapa warga masyarakat menampilkan berbagai kegiatan kesenian. 
  3. Kata penghubung digunakan secara tepat Contoh: Dia datang terlambat. Sehingga tidak dapat mengkuti kuliah pertama. Konjungsi sehingga tidak dapat digunakan di awal kalimat karena berfungsi sebagai konjungsi intrakalimat. 
  4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang. Contoh: Semua regulasi yang menghambat iklim 
Keparalelan 
Yang dimaksud keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda (nomina), bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan kata benda (nomina). Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja (verba), bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan kata kerja (verba). 
Contoh : 
Apabila pelaksanaan pembangunan lima tahun kita jadikan titik tolak, maka menonjollah beberapa masalah pokok yang minta perhatian dan pemecahan. Reorganisasi administrasi departemen-departemen. Ini yang pertama. Masalah pokok yang lain yang menonjol ialah penghentian pemborosan dan penyelewengan. Ketiga karena masalah pembangunan ekonomi yang kita jadikan titik tolak, maka kita ingin juga mengemukakan faktor lain. Yaitu bagaimana memobilisir potensi nasioal secara maksimal dalam pembangunan ini. (Kompas) 

Bila kita perhatikan kutipan di atas tampak bahwa reorganisasi administrasi, pemborosan dan pengelewengan serta mobilisasi nasional merupakan masalah pokok yang mempunyai hubungan satu sama lain. Dengan menggunakan konstruksi yang pararel ketiganya dapat dihubungkan secara mesra, serta akan memberi tekanan yang lebih jelas pada ketiganya. 

Kehematan 
Yang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif ialah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan. 
  1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek. Contoh : Lukisan itu indah. Lukisan itu akan saya beli. Kalimat jika digabungkan menjadi seperti di bawah ini Lukisan indah itu akan saya beli. Atau Lukisan itu akan saya beli karena indah. 
  2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata. Contoh : Mulai hari Kamis ini Top Skor akan mulai terbit dan dijual dengan harga eceran Rp2.500,00. 
  3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. Contoh : Tim ini memiliki waktu selama sepekan (terhitung kemarin) untuk menentukan detail pelaksanaan format dua wilayah seperti jumlah peserta, kontrak pemain, dan lain-lain. 
  4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan katakata yang berbentuk jamak. Contoh : Beberapa negara-negara Asean mengikuti konfrensi…. Banyak para peninjau yang menyatakan bahwa perang yang sedang berlangsung itu merupakan Perang Dunia Timur Tengah. 

Kecermatan 
Yang dimaksud kecermatan adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Kecermatan dalam kalimat berkaitan dengan pemilihan kata, penyusunan kata, dan penggunaan logika dalam kalimat. Kecermatan meliputi beberapa aspek berikut: 
1. Ketepatan dalam struktur kalimat 
Contoh : Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima beasiswa. Penggunaan kata yang di atas menyebabkan kalimat bermakna ganda, yang terkenal itu mahasiswa atau perguruan tinggi. 

2. Pemilihan kata 
Contoh : Sebagian toko tertutup sehingga para korban gempa mengkonsumsi makanan sesuai dengan ketersediaan yang ada. Penggunaan kata tertutup dapat bermakna ganda, buka (tetap berjualan) atau tutup (tidak berjualan), atau terhalang oleh sesuatu. 

3. Penggunaan ejaan 
Contoh : Menurut cerita Ibu Sari adalah orang pandai di desa itu. Kekurangan penggunaan tanda koma pada kalimat di atas menyebabkan makna menjadi kabur, apakah orang pandai di desa itu ibu, ibu sari, atau seseorang. 

Kepaduan/ Koherensi 
Yang dimaksud kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecahpecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak sistematis. 

Kepaduan menunjukkkan adanya hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subjek dan predikat, hubungan antara predikat dan objek, serta keterangan-keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi. Kesalahan yang sering merusakkan kepaduan adalah menempatkan kata depan, kata penghubung yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, perapatan kata aspek atau keterangan modalitas yang tidak sesuai, dan sebagainya. 

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele, hindari kalimat yang panjang. 
Contoh: Kita harus mengembalikan kepada kepribadian kita orangorang kota yang telah telanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. Kalimat di atas tidak padu, coba perbaiki kalimat di atas sehingga menjadi kalimat yang padu.

2. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verbal secara tertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat persona. 
Contoh: Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan Masalah kemacetan kredit Bimas saya ingin laporkan kepada Bapak. 

3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara predikat kata kerja dan objek penderita. 
Contoh: Sejak lahir manusia memiliki jiwa untuk melawan kepada kekejaman alam, atau kepada pihak lain karena merasa dirinya lebih kuat. 

Kelogisan 
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. 
Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Dengan perkataan lain, penalaran (reasoning) ialah proses mengambil simpulan (conclicusion, interference) dan bahan bukti atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan bukti atau petunjuk (Moeliono, 1988: 124—125) 
Contoh: Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondarmandir di daerah tersebut. 

Jika kita bertanya, “Siapa yang mondar-mandir?”, tentu jawabannya mayat wanita. Jelaslah bahwa kalimat tersebut salah nalar. Kalimat itu berasal dari dua pernyataan, yaitu 
  1. Mayat wanita ditemukan di kompleks itu dan 
  2. Sebelum menjadi mayat, wanita itu sering mondar-mandir. Penulis menggabungkan kedua kalimat tersebut tanpa mengindahkan pikiran yang jernih sehingga lahirlah kalimat yang salah nalar.



Februari 14, 2016

0 comments:

Posting Komentar