Filsafat pada umumnya :
Filsafat di Indonesia merupakan ilmu yang masih amat muda dan belum berkembang betul. Hal ini patut disayangkan, masyarakat Indonesia memerlukan filsafat dalam menangani masalah-masalah pembangunan dan perkembangan. Filsafat adalah usaha tertib, metodis, yang dipertanggungjawabkan secara intelektual, untuk melakukan apa yang sebenarnya diharapkan dapat dilakukan oleh setiap orang yang tidak hanya mau membebekkan saja, tidak hanya mau menelan mentah-mentah apa yang sudah dikunyah sebelumnya oleh pihak-pihak lain.
Secara lebih spesific kiranya, ada lima bidang dimana filsafat memberikan pelayanan penting dalam lingkungan hidup intelektual Indonesia.
1) Filsafat menunjang kesanggupan dalam mengambil sikap terbuka dan sekaligus kritis terhadap segala macam gejala dan faktor modernisasi dan sukalarisasi yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam banyak bidang kehidupannya.
2) Filsafat secara kritis ilmu-ilmu sosial dalam sikapmereka terhadap gugusan masalah hubungan antara individu institusi dan ideologi
3) Filsafat mereflesian pemikiran-pemikiran dan sastra yang terbentuk dalam sejarah kebudayaan Indonesia, dan demikian dapat memberikan sumbangan penting pada penggalian kekayaan kebudayaan, tradisi-tradisi dan filsafat asli Indonesia.
4) Filsafat menganalisis ideologi-ideologi terkemuka yang menentukan iklim nasional dan internasional secara kritis, seperti kapitalisme , Marxisme, komunisme, elitarisme, pragmatisme, fanatisme, kepercayaan terhadap teknologi , ideologi tentang kemajuan dan lain-lain.
5) Filsafat dapat membantu merefleksikan kembali kedudukan agama dalam berhadapan dengan tantangan-tantangan moderisasi , sukalarisasi dan ideologi-idologi.
Filsafat agama :
Filsafat agama di Indonesia masih berada dalam taraf permulaan seperti filsafat pada umumnya. Jumlah tulisan orisinil yang telah terbit sampai sekarang massih amat terbatas. Apabila, agama adalah unsur yang masih peka dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga barangkali ada filosofis agama yang memang kurang berani membuat publikasi dalam bidang ini.
Akan tetapi, sebagaimana telah kita lihat, agama sebenarnya membutuhkan filasafat, dan itu berlaku khusus bagi filasafat agama sebagaimana telah kami jelaskan di atas. Filsafat agama dapat membantu agama-agama dalam menempatkan diri di tengah-tengah alam intelektual yang modren kritis tanpa takut. Dapat membantu agama untuk mengingat kembali hakekatnya yang khas, untuk membersihkan diri dari segala macam tambahan-tambahan mana sekarang menjadi halangan bagi agama itu. Filsafat agama dapatjuga membantu kita dalam mendalami tradisi keagamaan sendiri secara lebih mendalam, merefleksian warisan religius sendiri.
0 comments:
Posting Komentar