Dalam olahraga (pencak silat), doping merujuk pada penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Akibatnya, doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga. Doping merupakan obat obatan untuk meningkatkan perfomance dalam berolahraga. Dengan perkembangan zaman doping akan semakin berubah ubah. doping sebagai zat-zat dalam bentuk apapun yang asing bagi tubuh, atau zat yang fisiologis dalam jumlah yang tak wajar dengan jalan tak wajar pula oleh seseorang yang sehat dengan tujuan untuk mendapatkan suatu peningkatan kemampuan yang buatan secara tidak jujur. Dan berbagai cara juga untuk meningkatkan dalam olahraga sehingga doping adalah penunjang dayatahan.
Doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Alasannya terutama mengacu pada ancaman kesehatan atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek olahraga "bersih" (bebas doping) yang patut dicontoh dalam kehidupan umum. Selain obat, bentuk lain dari doping ialah doping darah, baik melalui transfusi darah maupun penggunaan hormon eritropoietin atau steroid anabolik tetrahidrogestrinon.
Doping pada keshatan memiliki Efek samping yang termasuk meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh,meningkatkan dan membuat tidak beraturan detak jantung, serangan dan kegelisahan, kehilangan nafsu makan dan kecanduan. Ini dapat menyebabkan jantung berhenti, stroke dan kematian.
Efek Doping pada atlet sudah tahu akan bahaya doping tetapi mereka tetap saja melakukannya tanpa berpikir panjang. Atlet yang menggunakan doping biasanya karena stres, atau untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mencapai hasil latihan yang maksimal. Selain itu juga untuk menunjang atlit dapat meraih prestrasi dikarenakan tergiur akan hadiah pada turnamen/pertandingan. Meskipun atlit menggunakan doping nantinya di akhir mendapatkan prestrasi akan merasakan penyesalan datang diakhir, setelah atlet pensiun maka ia akan berpikir dan merasa bahwa doping berpengaruh pada tubuhnya. Pengaruh atau efek doping tergantung pada jenis obatnya dan biasanya akan dirasakan setelah beberapa tahun atau setelah atlet berusia tua.
Pengertian Efek doping pada Atlit
Atlet yang menggunakan doping biasanya karena stres, ia tidak mencapai hasil latihan yang maksimal. Karena menggunakan doping sebagi penunjang pada daya tahan tubuh yang kuat. efek doping tergantung pada jenis obatnya dan biasanya akan dirasakan setelah beberapa tahun atau setelah atlet berusia tua. Efek samping yang diakibatkan termasuk membangun ciri-ciri pria pada seorang wanita, kehilangan kesuburan,impoten, jerawat dan kerusakan ginjal.
Dan jenis obat doping yang di antaranya:
Analgesic. Sebagai penghilang rasa sakit ketika haid menjelang. Tetapi, dampaknya jika salah memilih obat bias mengakibatkan sulit bernapas, mual, kehilangan konsentrasi, dan mungkin menimbulkan adiksi atau kecanduan.
Diuretika contoh : acetazolamide, bumetanide, chlorthalidone. Pada beberapa jenis olahraga yang memiliki kriteria berat badan, misalnya angkat besi,diuretika untuk mengeluarkan cairan tubuh. Dan obat oabatan yang sejenisnya Seperti obat diuretika ini banyak di gunakan oleh atlit pencak silat. Yang mana pada atlit pencak silat saat pertandingan berat badan atlit harus memenuhi syarat dalam peraturan pertandingan. Sehingga atlit pencak silat memeilih dan lebih baik mengurangi berat badan untuk memenuhi kelas pertandingan yang lebih kecil dan standar untuk pertandingan.
Eritropoetin dan menyuntikkan darah ,Kedua cara ini akan meningkatkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Fungsi sel darah merah melalui hemoglobin adalah mengangkut oksigen.
Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal,dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung. Selain sejumlah kerugian tadi, dampak kejiwaan yang diderita atlet pengguna doping yang ketahuan adalah siksaan tersendiri. Banyak atlet pemakai doping yang menderita depresi.
Obat-obatan anabolik, termasuk hormon androgenik steorid. Jenis hormon ini punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh serta meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung.
Anabolic steroids Contohnya androstenedione, nandrolone dan stanozolol. Untuk merangsang sel otot dan tulang untuk membuat protein baru.
HGH Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin. menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang merangsang pertumbuhan,membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak. HGH disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan jaringan. Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa,akumulasi cairan, sakit jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya otot, aktivitas thyroid yang rendah dan cacat.
ERYTHROPOIETIN (EPO) EPO dipeoduksi oleh ginjal untuk merangsang produksi sel darah merah untuk mengangkut oksigen. Kegunaan utama dari EPO sintetis adalah untuk mengobati anemia. Ini disalahgunakan oleh atlet jarak jauh, pemain ski cross-country dan pembalap sepeda untuk meningkatkan daya tahan. Efek yang merugikan termasuk tekanan darah tinggi, menyumbat pembuluh arteri dan vena, pembengkakan otak,jantung berdebar, sakit dan luka pada otot dan mual.
BETA-BLOCKERS, untuk membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran darah,memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti panahan dan menyelam karena menghindarkan getaran. Efek merugikan yang terjadi antaralain mimpi buruk, susah tidur,kelelahan,depresi,gula darah rendah dan gagal jantung.
Doping darah. Mengatur sel darah merah atau hasil peroduksi yang terkait untuk menambah jumlah sel darah merah buatan yang ada di dalam tubuh, yang meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam tubuh. Darah dapat diambil dari atletnya sendiri dan disimpan selama dua atau tiga bulan menjelang kompetisi. Efek merugikan termasuk gagal ginjal dan lever dan kerusakan otak.
Contoh satu obat perangsang yang dilarang itu termasuk:
1. amphetamines
2. bromantan,
3. cocaine,
4. ephedrines dan
5. salbutamol.
Dalam olahraga , “doping” merujuk pada penggunaan obat unjang atlit
Peran doping yang di gunakan untuk penunjang seperti contoh ini: satu obat perangsang yang dilarang itu termasuk amphetamines, bromantan, cocaine, ephedrines and salbutamol. STEROID Anabolic steroids merangsang sel otot dan tulang untuk membuat protein baru. Mereka meningkatkan kekuatan otot dan mendorong pertumbuhan otot baru, meniru pengaruh dari hormon seks laki-laki testosteron. Performa doping yang di konsumsi atlit nantinya akan terserap pada anggota tubuh. Sehinga dalam tubuh akan di kelola dan di jadikan sebuah acuan
Untuk melatih daya tahan tubuh agar tubh yang menerima rangsangan yang tinggi pada otot.
Perubahan Atlit yang menggunakan doping saat olahraga
Tujuan atlit menggunakan doping yaitu mencari perubahan pada dirinya dengan pemberian bahan asing bagi organisme melalui jalan apa saja atau bahan fisiologis dalam jumlah yang abnormal atau diberikan melalui jalan yang abnormal, dengan tujuan meningkatkan prestasi olahraga.
Doping yang di gunakan untuk meningkatkan. Stimulan substansi yang reraksi di otak,meningkatkankesiapan,kemampuan kompetitif, dan daya serang danengurangi kelelahan, membuat atlet merasa lebih kuat, lebih enerjik dan tegas. dengan adanya perubahan fisiologis maka akan menimbulkan Efek samping yang termasuk meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh, meningkatkan dan membuat tidak beraturan detak jantung, serangan dan kegelisahan, kehilangan nafsu makan dan kecanduan.
0 comments:
Posting Komentar