Pengertian Manajemen Strategi

Jumat, 01 April 2016

Perencanan strategis yang muncul pertama kali pada 1960-an, dipelopori oleh Frederick Taylor, merupakan suatu metode terbaik untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi-strategi dengan memisahkan antara konsep dan pelaksanaan dengan cara menerapkan prosedur tahap demi tahap sehingga pelaku bisnis tidak akan melakukan tindakan yang salah. Akan tetapi sekarang ini perencanaan strategis telah mulai keluar dari konsep awalnya karena banyak yang berpendapat bahwa yang diperlukan adalah berpikir strategis bukan perencanaan strategis. Akibatnya sering timbul kekacauan berpikir dalam menyusun perencanaan strategis.

Perencanaan strategis akan gagal dibuat jika tidak mendapat dukungan dari manajer tingkat atas. Itu dapat terjadi karena manajer tingkat atas berpendapat bahwa perencanaan strategis hanya akan memperlemah komitmen mereka serta cenderung menciptakan iklim yang tidak sesuai dengan pelaksanaannya. Mengapa? Karena ia merupakan model yang penuh perhitungan, bukan model yang penuh dengan komitmen.

Manajer yang menganut model manajemen komitmen beranggapan bahwa setiap orang di dalam proses tersebut membantu membentuk pola kegiatan, akibatnya, selalu memiliki semangat kerja. Sedangkan model manajemen perhitungan selalu terpaku pada tujuan dan menghitung apa yang harus dikerjakan agar sampai pada tujuan tanpa memperdulikan apa yang diinginkan oleh para anggota. Ahli sosiologi Philip Selznick (Riset Strategi Perusahaan: Husein Umar, 1999: h-12) mengatakan bahwa strategi yang baik adalah strategi yang memuat nilai-nilai para anggotanya sehingga mereka merasa terikat dengan tujuan perusahaan dan dapat menjadi dorongan semangat secara terus-menerus bagi anggotanya.

Jika para manajer masih beranggapan bahwa lingkungan masa depan tidak akan jauh berbeda dengan lingkungan masa kini, apalagi bila lingkungan usaha mereka relatif stabil, maka ketika liberalisasi perdagangan internasional tiba atau globalisasi tiba, kerumitan dalam bisnispun tiba. Akibatnya, mau tidak mau konsentrasi kerja manajemen dari hal-hal yang taktis akan bergeser pada hal-hal yang sifatnya strategist sehingga penyerahan wewenang kepada bawahan menjadi hal yang umum terjadi. Semakin cepat tingkat perubahan, semakin sering isu strategis yang harus dikeluarkan.

Semakin cepat lingkungan berubah, manajemen semakin harus melihat keluar. Hal-hal yang khusus perlu antisipasi misalnya : kepedulian terhadap lingkungan dimana perusahaan heroperasi, antisipasi terhadap perubahan dalam lingkungan itu dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan-­perubahan itu.

Dan kebanyakan organisasi sekarang mengakui pentingnya perencanaan strategi untuk perkembangan jangka panjang dan kesehatan jangka panjang. Terlebih setelah dihantam badai krisis ekonomi dan krisis moneter pada pertengahan 1997. Banyak para CEO telah membuktikan, bahwa dengan menentukan strategi organisasinya secara khusus, mereka dapat mengarahkan dengan lebih efektif dan menjadi lebih tanggap terhadap perubahan lingkungan.

Untuk memahami pengertian manajemen strategi, terlebih dahulu harus dapat dimengerti apakah strategi itu. Kata strategi berasal dari Yunani, yaitu stratogos yang berarti jenderal. Strategi berarti seni para jenderal. Maka strategi kalau diartikan dari sudut militer adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan.

Setiap organisasi, baik yang bersifat mencari laba maupun tidak, selalu memiliki strategi dalam usaha mencapai tujuannya. Strategi tersebut belum tentu dinyatakan secara eksplisit dan formal karena alasan kerahasiaan. Kata strategi sendiri sering menimbulkan kerancuan arti.

Pada dekade tahun 60-an mulai dikemukakan konsep strategi oleh dua orang yang berlatar belakang berbeda, yaitu Igor Ansoff dan Kenneth Andrews. Pengertian strategi menurut Andrews strategi hanya mencakup suatu tujuan dan cara-cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan tersebut, yang dikenal sebagai "Broad Concep of Strategy."

Menurut Ansoff, strategi hanya hanya mencakup cara-cara mencapai tujuan, dikenal sebagai "Narrow concept of Strategy". Andrews dan Ansoff juga membedakan apakah narrow concept mempunyai komponen-komponen strategi. Sehingga perbedaannya, penetapan tujuan mempunyai bagian dari pembentukan strategi (pandangan Andrews) atau merupakan proses yang terpisah (menurut Ansoff). (Organisasi: Gibson, Ivancevich: 1996:h-54)

Jelaslah kiranya, diantara keduanya tersebut tidak ada kesepakatan atau kesatuan pandangan mengenai pengertian dari konsep strategi. Namun kesukaran tersebut tidak menjadikan usaha-usaha mencari definisi yang diterima umum, menjadi berhenti, melainkan muncul berbagai definisi lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa kesukaran dalam mendefinisikan strategi disebabkan banyaknya definisi yang berlainan secara mendasar. Penyebabnya adalah konsepsi tentang hakekat strategi yang dimiliki orang tersebut berlainan pula,tergantung dari pendidikan dan pengalamannya mereka.

Menurut William F. Glueck - Lawrence R. Jauch, (Manajemen strategi & Kebijakan Perusahaan; H.Djaslim Saladin; 1999; h-1) yang diartikan strategi adalah : "Sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi ".

Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan adalah suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif, dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ada beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulan dari pengertian strategi diatas, yaitu:

a. Adanya suatu rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan bukan hanya tujuan jangka pendek, akan tetapi juga jangka menengah dan juga jangka panjang.

b. Untuk menyusun suatu strategi, diperlukan analisis terhadap lingkungan baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal, yaitu peluang dan ancaman maupun kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hal ini penting untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.

c. Perlunya suatu keputusan pilihan dan pelaksanaan yang tepat dan terarah guna mencapai tujuan perusahaan.

d. Strategi dirancang untuk menjamin agar tujuan dan sasaran dapat dicapai melalui langkah-langkah yang tepat.

* Gregory G. Dess - Alex Miller, (Manajemen strategi & Kebijakan Perusahaan: H.Djaslim Saladin: 1999: h-2) membagi strategi dalam 2 gaya yaitu strategi yang dikehendaki dan strategi yang direalisasikan.

1. Strategi yang dikehendaki (Intended strategic) terdiri dari 3 elemen, yaitu sasaran-sasaran (goals), kebijakan (policies), dan rencana-rencana (plans).

*  Sasaran-sasaran: apa yang ingin dicapai organisasi / perusahaan. Sasaran itu mempunyai arti yang luas dan sempit. Selanjutnya Gregory G. Dess, membagi hirarki atau tingkatan dari sasaran tersebut menjadi :

a. Visi (vision) : apa yang akan dilakukan organisasi / perusahaan. Visi merupakan kerangka acuan dan perspektif sebagai suatu kesatuan yang tercermin dalam kegiatan nyata.

b. Misi (mission) : banyaknya batasan sasaran yang akan dicapai. Misi merupakan tugas dan prinsip pokok dalam mewujudkan visi.

c. Tujuan-tujuan (objectives) : tujuan yang lebih spesifik yang ingin dicapai.

* Kebijakan : Merupakan garis pedoman untuk bertindak, bagaimana sebuah organisasi mencapai sasaran-sasaran tersebut.

* Rencana-rencana : suatu pernyataan dari tindakan seorang manajer organisasi terhadap apa yang diharapkan akan terjadi. Secara ideal berarti kita harus mencari suatu keputusan akhir.

2. Strategi yang direalisasikan (realized strategic) : Menunjukkan apa yang dicapai atau apa yang telah diwujudkan.


Strategi yang original itu sering mengalami perubahan dalam keseluruhan implementasinya, sesuai dengan peluang dan ancaman yang dihadapi. Strategi yang sebenarnya / terwujudkan selalu lebih banyak atau lebih sedikit daripada strategi yang dikehendaki. Untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap lagi, elemen strategi induk itu secara keseluruhan adalah sebagai berikut :


a. Visi (d). Sasaran-sasaran (b). Misi (e). Strategi (c). Kebijakan (f). Tujuan 


Sedangkan untuk manajemen strategi, ada beberapa definisi mengenai arti manajemen strategi. Tergantung pada pendapat para ahli itu sendiri. Berikut pendapat beberapa ahli mengenai Manajemen strategi :


* Menurut Thomas L. Wheelen - J. David Hunger:
“Anajemen strategi adalah serangkaian daripada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang, kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan vuluasi “.

* Menurut Gregory G. Dess - Alex Miller:
“Manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas, yaitu analisis strategi perumusan strategi dan implementasi strategi”.

* Menurut Charles W. L. Hill - Gareth R. Jones:
"Manajemen strategi adalah individu-individu yang bertanggung jawab secara keseluruhan dari pada organisasi atau bertanggung-jawab merumuskan satu tugas utama dari divisi-divisi”.

Jadi manajemen strategi pada intinya adalah memilih alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi/ perusahaan dalam segala hal untuk mendukung gerak usaha perusahaan. Dan perusahaan harus melaksanakan manajemen strategi secara terus menerus dan harus fleksibel sesuai dengan kondisi di lapangan.

Sedangkan menurut Husein Umar, manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa datang (Riset Strategi Perusahaan; Husein Umar, 1999: h-86).



April 01, 2016

0 comments:

Posting Komentar