Makalah: Aktivitas Penduduk dalam Suatu Wilayah

Selasa, 26 Februari 2019

Aktivitas Penduduk dalam Suatu Wilayah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak/Ibu Dosen serta teman-teman yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang "Aktivitas Penduduk Dalam Suatu Wilayah" ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca

DAFTAR ISI
Kata Pengantar 
Daftar Isi 
Bab I Pendahuluan 
1.1 LatarBelakang 
1.2 RumusanMasalah 
1.3 Tujuan 
1.4 Manfaat 

Bab II Pembahasan 
2.1 Faktor Perubahan Aktivitas Manusia 
2.1.1 Faktor Dari Alam 
2.1.2 Faktor Dari Manusia 
2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia 
2.2.1 Aktivitas Penduduk Indonesia DataranTinggi 
2.2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia DataranRendah 
2.2.3 Aktivitas Penduduk Indonesia di Daerah Pantai 

Bab III Penutup 
3.1 Kesimpulan 
3.2 Saran 

DaftarPustaka

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 LatarBelakang 
Bumi memiliki bentuk yang berbeda-beda disetiap belahan dunia.Kondisi bumi yang berbeda-beda membuat aktivitas manusia juga berbeda-beda disetiap wilayah didunia. Kondisi ini membuat manusia pada dasarny amemiliki hubungan timbal balik. Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda disetiap wilayahnya tidak terkecuali dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya. 

Dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya, manusia memanfaatkan alam yang manusia telah menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang ditinggalinya dan muncul berbagai aktivitas yang beragam disetiap wilayah yang berbeda-beda dari segi ekonomi, social dan budaya. Aktivitas penduduk disuatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan. 

Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhannya yang memanfaatkan alam sesuai daerah yang ditinggalinya seperti daerah dataran tinggi, dataran rendah, daerah pantai dan daerah pegunungan. 

1.2 RumusanMasalah 
Adapun rumusan masalah yang dikemukakan penulis antaralain : 
  1. Apa saja factor perubahan aktivita spenduduk ? 
  2. Apa saja aktivitas penduduk Indonesia ? 
1.3 Tujuan 
Adapun tujan dari penulisan makalah ini antaralain : 
  1. Agar para pembaca dapat mengetahui perbedaan aktivitas manusia dibelahan bumi yang berbeda-beda setiap wilayah 
  2. Agar para pembaca mengetahui aktivitas penduduk di Indonesia 
1.4 Manfaat 
Makalah ini disusun untuk menginformasikan kepada pembaca, baik mahasiswa ataupun pelajar mengenai aktivitas penduduk pada suatu wilayah baik di Indonesia maupun belahan bumi yang lainnya. 

BAB II PEMBAHASAN 

2.1 Faktor Perubahan Akivitas Manusia 
2.1.1 Faktor Dari Alam 

A. Konektivitas Antar Ruang Dan Waktu 
Setiap kejadian atau peristiwa dapat dilihat dan dikaji dari berbagai sudut pandang atau aspek, baik ruang, waktu, kebutuhan, kemasyarakatan, dan budaya. Di dalam memahami keadaan alam dan aktivitas penduduk kita awali dengan memahami konsep keterkaitan (konektivitas) antar-ruang dan waktu. Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian (Sumaatmadja, 1981). 

Misal ruang kelas yang kita tempati. Ruang kelas merupakan satu kesatuan antara komponen lantai, udara, langit-langit/plafon ruangan, dan lain-lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi ada udara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain-lain. Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya hingga saat ini. 

Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau Waktu yang ada dimanfaatkan oleh manusia untuk berin-teraksi dengan sesama dan lingkungan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena jumlah kebutuhannya lebih banyak dari alat dan jasa untuk memenuhinya, maka timbul masalah ekonomi atau kelangkaan. Kelangkaan juga disebabkan oleh tidak meratanya persebaran sumber daya alam di muka bumi. Muka bumi sangatlah dinamis, sehingga selalu mengalami perubahan bentuk (relief), baik yang ada di dasar laut maupun di daratan. 

Menunjukkan perkembangan wilayah daratan dan perairan di muka bumi dimana manusia melakukan aktivitas guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan wilayah muka bumi ini berpengaruh terhadap perkembangan bentuk muka bumi, perkembangan bentuk wilayah suatu negara, muncul tenggelamnya suatu pulau dan fenomena-fenomena alam lainnya, termasuk bagaimana proses terbentuknya kepulauan Indonesia. 

B. Letak Wilayah Dan Pengaruhnya Bagi Aktivitas Manusia 
1. Letak Astronomis 
Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95o BT – 141o BT dan 6o LU – 11o LS. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5o LU dan 23,5o LS. 

2. Letak Geografis 
Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Benua yang mengapit Indonesia adalah Benua Asia yang terletak di sebelah utara Indonesia dan Benua Australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia. Samudra yang mengapit Indonesia adalah Samudra Pasifik disebelah timur Indonesia dan Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia. Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batas-batas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut : 
  • Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut China Selatan. 
  • Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia. 
  • Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia. 
  • Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik. 
Letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India. Letak geografis memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. 

Interaksi sosial melalui perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam, Hindhu, Buddha, Kristen, dll. Manfaat letak geografis Indonesia juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia, misalnya pergaulan bebas, kesantunan, dan lain-lain. 

C. Keadaan Iklim Di Indonesia

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut. 
  • Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan yang terdiri dari angin musim barat yang bertiup pada bulan oktober sampai april yang basah yang menyebabkan hujan dan angin musim timur yang bertiup pada bulan april sampai oktober bersifat kering dan menyebabkan kemarau. 
  • Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan. 
  • Iklim tropika, terjadi karena Indonesia di lalui oleh garis katulistiwa membuat indonesia memiliki iklim yang startegis yaitu tropis sehingga indonesia hanya terjadi 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. 
Keadaan iklim pada saat nenek moyang datang ke Indonesia tidak berbeda dengan keadaan iklim saat ini. Secara umum, keadaan curah hujan saat ini tergolong tinggi, tetapi tidak merata. Ada wilayah dengan curah hujan yang tinggi, tetapi juga ada yang sebaliknya. 

D. Bentuk Muka Bumi 

Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari pada wilayah daratannya. Bentuk lahan yang ada yaitu : 

a. Dataran Rendah 

Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal) dan berpotensi terjadi bencana alam seperti banjir, tsunami, dan gempa. 

b. Bukit dan Perbukitan 

Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. 

c. Dataran Tinggi 

Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter. 

d. Gunung dan Pegunungan 

Gunung adalah bagiandari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak- puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal. 

2.1.2Faktor Dari Manusia

A.Kontak Dengan kebudayaan Lain 

Perubahan sosial dan budaya akan berjalan dengan cepat apabila masyarakat sering melakukan kontak dengan kebudayaan lain. Proses yang mempercepat kontak dengan kebudayaan lain adalah proses difusi, karena adanya difusi ini suatu penemuan baru yang di terima oleh masyarakat dapat di teruskan dan di sebarkan pada masyarakat luas sampai masyarakat dapat menikmati kegunaannya. Proses yang mempercepat kontak sosial juga dapat terjadi karena akulturasi yang bersifat berkelanjutan dan memerlukan hubungan dekat antar manusia. 

B.Sistem Pendidikan Formal Yang Lebih Maju 

Pendidikan formal sangat penting karena dengan pendidikan formal masyarakat akan mendapatkan nilai-nilai tertentu untuk menerima hal-hal baru dan berfikir lebih rasional dan ilmiah serta cara pandang terhadap masalah yang lebih obyektif. 

C.Toleransi 

Masyarakat yang memiliki sifat toleransi cenderung akan mudah menerima hal-hal yang baru, sehingga proses perubahan sosial budaya akan berjalan lebih cepat karena masyarakat sangat toleranan dengan prilaku menyimpang positif dan negatif. 

D. Sistem Statifikasikan Terbuka 

Sistem stratifikasiterbuka maka hal itu akan memberikan kesempatan adanya gerak sosial vertical dan peluang yang luas bagi individu untuk meningkatkan diri untuk maju dan berusaha menaikan status sosial dalam masyarakat. 

E. Penduduk Yang Heterogen 

Dalam masyarakat heterogen yang memiliki latar belakang kebudayaan, ras, dan ideologi yang berbeda akan mudah dan sering terjadi pertentangan yang akan memicu perubahan aktivitas manusia. 

2.2 Aktivitas Penduduk Indonesia 

2.2.1 Aktivitas Penduduk Dataran Tinggi 

Pertanian 

Wilayah daratan dengan banyak pegunungan dan perbukitan memiliki udara yang subur dan udara yang sejuk sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk juga masih banyak yang tergantung pada alam dan memanfaatkan hasil dari alam. Penduduk daerah pegunungan juga banyak yang memanfaatkan suhu udara yang dingin untuk menanam sayuran dan tanaman perkebunan. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Tanaman perkebunan yang ditanam di dataran tinggi antara lain teh, kakao, dan kopi. 

Pariwisata. 

Kegiatan pariwisata sangat cocok di daerah pegunungan. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. 

Peternakan. 

Peternakan banyak diusahakan di daerah pegunungan karena iklimnya yang cocok. Daerah dataran tinggi mempunyai iklim yang cukup dingin. Dengan udara yang sejuk ini rumput dan tumbuhan yang menjadi pakan ternak akan tumbuh dengan baik. Kondisi demikian cocok untuk memelihara ternak. misalnya sapi perah, kambing, kelinci, ayam pedaging dan ayam petelur. 

Perdagangan 

Kondisi iklim pegunungan yang sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan sehingga banyak menhasilkan sayuran dan hasil tanaman lainnya. Pedagang dataran tinggi membeli hasil daerah dataran tinggi seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, dan cengkeh. Biasanya hasil pertanian mereka dijual kepada para pedagang yang nantinya akan menjual hasil pertanian tersebut ke daerah lain. 

Buruh Perkebunan . 

Di daerah dataran tinggi biasanya terdapat perkebunan besar. Perkebunan tersebut biasanya membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan dalam perkebunan tersebut. Banyak penduduk di sekitar perkebunan yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan teh, kopi dan cengkeh. 

2.2.2 Aktivitas Penduduk di Dataran Rendah 

Di Indonesia daerah dataran rendah merupakan daerah yang penuh dengan kegiatan penduduk yang sangat beragam. Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin. Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk. Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana. Aktivitas penduduk di daerah pengunungan antara lain sebagai berikut. 

Pertanian 

Wilayah daratan rendah yang datar sehingga sangat diminati penduduk yang kegiatan utamanya di bidang pertanian. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah aluvial atau hasil endapan sungai yang subur. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Dengan tersedianya lahan yang luas mereka juga menanam berbagai jenis tanamam perkebunan seperti kelapa, kakao, dan karet. 

Peternakan. 

Peternakan banyak diusahakan di daerah dataran rendah karena iklimnya yang cocok. Selain sebagai petani mereka juga biasanya berternak, sisa dari pertanian biasaya digunakan sebagai pakan ternek mereka. Hewan yang diternakan misalnya sapi pedaging, kambing, kelinci. 

Perdagangan. 

Pembangunan sarana dan prasarana yang tersedia di daerah dataran rendah memudahkan mereka dalam melakukan kegiatan perdagangan. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. Biasanya hasil pertanian mereka dijual ke pasar yang ada di daerah sekitarnya. Selain itu dengan padatnya penduduk juga menyebabkan kebutuhan sehari-hari mereka bertambah, para pedagang menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka. 

Buruh perkebunan . 

Di daerah dataran rendah biasanya memiliki wilayah yang subur. Dengan wilayah yang subur banyak perkebunan yang mereka lakukan Perkebunan tersebut biasanya membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatandalam perkebunan tersebut. Banyak penduduk di sekitar perkebunan yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Misalnya buruh di perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, dan perkebunan coklat. 

Pertukangan. 

Dengan mudahnya sarana transpotasi dan tersedianya bahan baku yang melimpah penduduk dataran rendah biasanya bekerja dalam pertukangan. Mereka membuat mebelair dan alat rumah tangga lainnya. 

Jasa. 

Khusus untuk daerah perkotaan penduduknya banyak bekerja pada bidang jasa seperti menjadi karyawan pabrik, penjahit, dan karyawan perusahaan. 

2.2.3 Aktivitas Penduduk di Daerah Pantai 

Penduduk memilih mata pencaharian mereka sesuai dengan ketersediaan yang terkandung di alam. Daerah pantai yang sangat dekat dengan laut yang merupakan tempat hidup berbagai jenis ikan dan hewan laut lainnya. Berikut ini beberapa aktifitas penduduk di daerah pantai.

Nelayan 

Kehidaupan mereka yang sangat dekat dengan laut menyebabkan mereka memanfaatkan kekayaan alam yang ada di laut. Sebagian besar penduduk memilih bekerja sebagai nelayan dibandingkan bercocok tanam. Hal ini disebabkan kondisi tanah yang kurang baik untuk dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Mereka melaut dan menangkap ikan untuk kemudian menjualnya ke pasar atau mengolahnya menjadi ikan asin. 

Petani Garam. 

Air laut yang rasanya asin karena mengandung garam. Penduduk daerah pantai memanfaatkan air laut menjadi garam. Namun tidak semua pantai air lautnya dapat dibuat garam, hal ini disebabkan kadar garam dan kondisi cuaca di saerah tersebut. Mereka membuat garam dengan cara mengumpulkan air laut dalam kolam-kolam, setelah air laut terkumpul kemudian air dibiarkan kering oleh terik matahari. Setelah itu garam dijual unruk menjadi garam seperti yang dapat kita lihat di warung-warung.

Perdagangan. 

Daerah pantai juga merupakan tempat wisata yang menarik, sehingga sebagian penduduk bekerja sebagai penjual jasa. Biasanya mereka menawarkan dagangannya kepada wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Aneka macam hasil kerajinan laut yang mereka tawarkan. 

Perikanan. 

Aktivitas lain dari penduduk di daerah pantai adalah perikanan air payau. Perikanan ini diusahakan dalam bentuk kolam luas yang disebut tambak. Ikan yang banyak dibudidayakan pada tambak adalahh ikan yang bernilai tinggi, seperti bawal, bandeng dan lobster. 

Dengan adanya aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhannya yang memanfaatkan alam sebagai penghasil ekonominya. Manusia menggunakan alam sebagai pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam hidupnya. Pemikiran manusia yang semakin lama berkembang, manusia selalu berfikir secara subjektif dan objektif dalam upaya peningkatan kesejahteraan dengan peningkatan penghasilan ekonomi manusia pada semua wilayah di indonesia.Memanfaatkan alam secara baik dan mengolah berbagai sumber daya alam yang awalnya memiliki nilai yang sedikit menjadi nilai yang sangat berharga dan kesejahteraan dalam suatu wilayah dengan wilayah lain selalu berbeda karena penampang muka bumi yang berbeda sehingga sumber daya alam dan manusia yang di hasilkan juga berbeda. 

Kemudian dari berbagai aktivitas manusia di beragai wilayah yang memiliki oenampang bumi yang berbeda, menimbukkan berbagai interaksi antar manausia dalam pemenuhan kebutuhannya. 
  • Saling membantu antar angggota masyarakat dalam mengolah hasil alam. 
  • Adanya hubungan timbal balik atarara manusia yang menghasilkan hasil alam dengan manusia yang membutuhkan hasil alam. 
  • Aktivitas-aktivitas manusia pada berbagai wilayah menimbulkan keharmonisan antar para penduduk yang bermata pencaharian berbeda dan saling membantu. 
  • Terjadi interelasi antara masyarakat dengan alam. 
BAB III PENUTUP 

3.1 Kesimpulan 

Indonesia memiliki wilayah dan penampang bumi yang berbeda menghasilkan berbagai aktivitas manusia yang menimbulkan intelerasi antar manusia dengan manusia dan manusia dengan alam. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia memanfaatkan alam untuk kemudian hasil alam diolah menjad ibarang yang nilainya lebih tinggi dan selalu meningkatkan penghasilan mereka dalam mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. 

3.2 Saran 

Manusia memanfaatkan alam sebagai pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya.Aktivitas manusia tersebut dapat merusak alam jika manusia tidak mempertimbangkan semua hal yang berkenaan yang merusak alam.Sehingga jika manusia ingin menggunakan alam secara maksimal janganlah merusak alam dan memanfaatkan alamsecara maksimal tanpa merusak ekosistem alam.

DAFTAR PUSTAKA 

Bintarto, R. (1997). Geografi Sosial-Buku Penuntun. Yogyakarta: U.P. Spring 
A.Gunarsih Karta Sapoetra, 2004, Klimatologi: Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Dan Tanaman, Bumi Aksara, Jakarta 
Benyamin Lakitan. 1994, Dasar-dasar Klimatologi, Rajawali Pers, Jakarta 
http://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/ 
http://www.crayonpedia.org/mw/KEGIATAN_EKONOMI_DALAM_MEMANFAATKAN_SUMBER_DAYA_ALAM_4.2_TANTYA_HISNU._Mata_pencarian_masyarakat_di_daerah.pantai 
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031-IWAN_SETIAWAN/Manusia_dan_lingkungan.pdf 
http://riset.polnep.ac.id/bo/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/07-belvi.pdf



Februari 26, 2019

0 comments:

Posting Komentar