BAB II TINJAUAN PUSTAKA UNIMED

Selasa, 03 November 2015

Kerangka Teoritis, Pengertian Belajar :
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. 

Menurut Slameto (2005), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 

Kegiatan belajar mengajar di dalam lembaga pendidikan formal didasarkan kepada kegiatan kurikuler yang terdiri dari berbagai kegiatan, yaitu : 
  • Kegiatan Intrakurikuler 
  • Kegiatan Kokurikuler 
  • Kegiatan Ekstrakurikuler 
Menurut Pardede (2005), bahwa “Kegiatan Intrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di sekolah dengan jatah waktu yang telah ditetapkan dalam struktur program dan dimaksudkan untuk mencapai tujuan minimal tiap mata pelajaran. Berdasarkan struktur program itulah disusun jadwal pelajaran untuk setiap kelas dalam setiap minggu.”Yang dimaksud dengan kegiatan kokurikuler ialah kegiatan diluar pelajaran biasa atau diluar jam pelajaran intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dilaksanakan di perpustakaan, di rumah atau di tempat lain dalam bentuk membaca buku, penelitian, mengarang atau pekerjaan rumah. 

Selanjutnya adalah kegiatan ekstrakurikuler, yaitu merupakan kegiatan belajar mengajar diluar jam pelajaran sekolah. Nurgiantoro (2005) menyebutkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau sikap dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari siswa baik untuk mata pelajaran program inti maupun program pilihan.

Pengertian Bimbingan Belajar 
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan diluar sekolah atau ditengah-tengah masyarakat yang bertujuan untuk membantu kebutuhan manusia akan pendidikan. Sebagai bentuk pendidikan non formal, bimbingan belajar ini sangat potensial untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 

Dalam memberikan Bimbingan belajar, kita tidak dapat terlepas dari istilah “Bimbingan”. Bimbingan berasal dari kata bimbing yang dalam Bahasa Inggris disebut Guidance yang berarti mengarahkan, mengatur, atau menuntun. Sehubungan dengan itu, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seorang individu dari setiap umur, untuk menolong dia dalam mengatur kegiatankegiatan hidupnya, mengembangkan pendirian atau pandangan hidupnya, membuat putusan-putusan, dan memikul beban hidupnya sendiri (Purwanto, 2008). 

Bimbingan belajar dan sekolah formal merupakan dua lembaga yang berbeda. Dilihat dari bentukmya, bimbingan belajar adalah lembaga pendidikan yang tidak diselenggarakan oleh pemerintah melainkan perorangan / Individu / swasta, sedangkan Sekolah formal adalah lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Walaupun berbeda, keduanya mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan pendidikan kepada siswa. 

Tumbuhnya berbagai bimbingan belajar menjadi satu fenomena menarik dan menjadi catatan tersendiri bagi dunia pendidikan di Indonesia. Ketidakpuasan terhadap kondisi pembelajaran di sekolah diyakini sebagai salah satu penyebab tumbuh suburnya berbagai bimbingan belajar tersebut. Sekolah yang memiliki otoritas sebagai tempat untuk menyelenggarakan pendidikan sering dipertanyakan perannya. Hal ini adalah salah satu masalah yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sebagai alternatif belajar di luar sekolah banyak siswa yang menggantungkan harapannya pada bimbingan belajar untuk mendapatkan materi yang tidak diajarkan di sekolah. 

Siswa yang belajar di sekolah ada kalanya tidak bisa berkonsentrasi, sehingga kurang memahami pelajaran yang diterima dari gurunya. Ada juga penyebab kurang pahamnya siswa terhadap bidang studi yang diikutinya, karena guru terlampau cepat memberikan materi atau siswa mungkin kurang tanggap terhadap pelajaran yang diberikan. Untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa ada baiknya siswa mengikuti bimbingan belajar. 

Kegiatan bimbingan belajar ini lebih mengarahkan pada siswa untuk berpikir lebih aktif, dimana siswa lebih ditekankan untuk memecahkan masalahnya sendiri. Disini siswa lebih banyak memperoleh latihan berupa soalsoal sehingga siswa dapat lebih memahami materi pelajaran yang diperolehnya dari sekolah.

Banyak manfaat yang bisa diperoleh siswa dengan mengikuti bimbingan belajar. Mereka akan terbantu untuk memahami pelajaran yang belum begitu dipahami /dikuasainya. Seperti yang kita tahu bahwa waktu pengajaran setiap mata pelajaran dibatasi. Misalnya, mata pelajaran Biologi hanya diberikan waktu 1x45 menit dalam setiap tatap muka. Ini menjadi penyebab siswa dan guru tidak dapat berdiskusi panjang lebar. Jadi dengan mengikuti Bimbel siswa dapat bertanya dan berdiskusi tentang segala sesuatu yang dirasa masih membingungkannya. Disini mereka juga akan mendapatkan jawaban-jawaban yang praktis. Praktis disisni maksudnya adalah cara sederhana yang lebih menyingkat waktu untuk menjawab soal-soal tersebut. Selain itu Bimbel juga bagus untuk siswa yang akan menempuh ujian kelulusan dan ujian masuk perguruan tinggi. Disini mereka akan diberikan materi-materi yang biasa diujikan pada ujian-ujian tersebut. Cara menjawab soal-soal tersebutpun menggunakan “cara praktis”. Dengan mengikuti Bimbel lebih dari 50% siswa dapat lulus ujian dan lolos seleksi penerimaan mahasiswa baru 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar merupakan salah satu kegiatan penunjang kokurikuler yang diterapkan kepada siswa untuk memperdalam materi pelajaran yang telah diterimanya di sekolah.Mengadakan bimbingan belajar, selain untuk membantu siswa untuk usaha meningkatkan hasil belajar siswa juga untuk mengarahkan kegiatan anak didik kepada kesibukan-kesibukan yang bermanfaat atau positif.

Jenis Bimbingan Belajar 
Ada dua jenis bimbingan belajar (bimbel) tambahan yang bisa dipilih, yaitu melalui lembaga bimbel atau privat. Pada lembaga bimbel, metode belajar yang digunakan adalah klasikal, dengan jumlah anak yang dibatasi, dan materi pelajaran yang telah disiapkan lembaga bimbel tadi. Sementara privat, metode belajar yang digunakan adalah pengajarnya mendatangi sang anak. Jumlah anak yang ikut bimbel privat pun biasanya hanya berjumlah 1-3 orang anak saja. Materi pelajaran yang diberikan lebih tergantung kepada kebutuhan anak. Biasanya, yang dipelajari adalah materi yang dianggap sangat sulit dipecahkan oleh sang anak. 

Oleh karena sifatnya lebih private dan mengikuti kemauan sang anak, bimbel privat tentu membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan mengikutkan anak ke lembaga bimbel umum. Namun, jasa bimbel ini bisa menjadi sangat besar. Anak bisa mendapatkan manfaat belajar yang sulit ditemui di sekolah. Anak juga bisa lebih fokus dan perhatian mengikuti bimbel karena jumlah siswa yang jauh lebih sedikit dibanding jumlah murid di dalam kelas di sekolahnya. Manfaat lainnya, dengan bimbel lembaga privat anak juga berkesempatan mengulang kembali pelajaran sekolah untuk bisa lebih dipahami lagi. Karena, materi pelajaran tentu akan lebih mudah diingat bila dipelajari berulang-ulang. 

Untuk mendukung kemampuan belajar anak, kini lembaga bimbel makin mudah ditemui. Bahkan, membuka usaha lembaga bimbel menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Lihat saja, tak sedikit lembaga bimbel yang berhasil diwaralabakan di berbagai kota. Akan tetapi, dengan makin menjamurnya lembaga bimbel atau lembaga privat, makin tak mudah bagi orang tua untuk memilih, lembaga bimbel seperti apa yang cocok bagi sang anak. Situasi ini menuntut para orang tua untuk lebih selektif dalam memilih lembaga bimbel yang memiliki kualitas baik. ( kamissore, 2009 )

Pengertian Hasil Belajar 
Menurut Sudjana (2005), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley dalam Sudjana (2005), membagi tiga macam hasil belajar, yakni :
  • keterampilan dan kebiasaan,
  • pengetahuan dan pengertian, 
  • sikap dan cita-cita. 
Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne dalam Sudjana (2005) membagi lima kategori hasil belajar, yakni 
  • informasi verbal, 
  • keterampilan intelektual,
  • strategi kognitif, 
  • sikap, 
  • keterampilan motoris. 
Lindgren dalam Surya (2003), menyebutkan bahwa hasil pembelajaran terdiri atas: 
  1. kecakapan, 
  2. informasi, 
  3. pengertian, 
  4. sikap. 
Kemudian tingkat kemampuan peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat diketahui dari hasil belajar siswa. Salah satu yang hendak dicapai dalam pendidikan formal adalah untuk mendapat prestasi belajar yang merupakan salah satu aspek utama untuk mendapatkan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan dalam belajar. Menurut Gagne dalam Surya (2003), hasil belajar adalah penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara lisan maupun tulisan misalnya pemberian nama terhadap suatu benda, defenisi dan sebagainya. Berarti setelah mengikuti proses belajar-mengajar, siswa mampu menyampaikan kembali informasi yang diterima baik secara lisan maupun tulisan. 

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku berupa kecakapan manusiawi ayng meliputi: 
  1. informasi verbal,
  2. intelektual, 
  3. kognitif,
  4. afektif, 
  5. psikomotorik. 
Perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran adalah perubahan perilaku secara keseluruhan, bukan hanya salah satu aspek saja. Pembelajaran belum dikatakan lengkap apabila hanya menghasilkan perubahan satu atau dua aspek saja. 

Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi Biologi 
Kegiatan bimbingan belajar dilakukan adalah demi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Keterbatasan sistem yang berlaku di sekolah memicu tumbuhnya berbagai bimbingan belajar. Kemampuan guru yang terbatas, kurangnya fasilitas belajar yang memadai, serta tuntutan kurikulum yang tidak realistis menyebabkan siswa mencari alternatif lain untuk belajar di luar sekolah. Sekolah juga dianggap tidak mampu menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan siswa terlebih lagi kesiapan untuk berebut kursi di PTN yang diidamidamkan. 

Pelaksanaan bimbingan belajar khususnya bidang studi Biologi memang jarang kita temui karena Biologi itu dianggap mudah bagi kebanyakan siswa. Hal ini disebabkan Biologi adalah mata pelajaran umum yang membahas tentang alam dan erat hubungannya dengan kehidupan kita sehingga banyak yang perlu di pelajari. Beda dengan matematika yang dianggap siswa adalah mata pelajaran yang paling sulit dan ditakuti siswa karena membutuhkan pemikiran yang serius juga sulit bagi anak-anak didik untuk menghapal rumus-rumus yang ada. Dengan demikian siswa kadang menyepelekan Biologi dan mempengaruhi hasil belajarnya. 

Menurut Noor Syam dalam Nasution (2005) Biologi dalam sistem ilmu, termasuk tingkatan pertama sesuai dengan penjelasannya sebagai berikut : “Tingkatan pertama ialah ilmu kodrat alam (Ilmu Pengetahuan Alam), bendabenda alam hidup dan alam mati. Tingkatan ini meliputi semua ilmu alam seperti Biologi, Fisika, Kimia. Tingkatan kedua ialah matematika, objek-objek fisika dan makhluk-makhluk hidup semua ada dalam jumlah tertentu. Tingkat terakhir dari knowledge ialah metafisika (filsafat). Disini murid mencapai tingkat abstraksi ilmu pengetahuannya terlepas dari pada sesuatu kekhususan benda sebagaimana tingkat pertama dan kedua”. 

Karena itu dalam proses belajar siswa sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajarnya di sekolah perlu diberi tambahan jadwal belajar diluar dari jadwal belajar yang telah di tetapkan di sekolah. Seperti sekarang ini di kehidupan seharihari banyak kita lihat orang tua menyuruh terkadang mewajibkan anaknya untuk mengikuti pelajaran tambahan sepulang sekolah seperti Bimbingan belajar. Bimbingan belajar ini merupakan wadah pendidikan luar sekolah yang dapat meningkatkan kualitas dan hasil siswa. 

Dalam bimbingan belajar terjadi proses belajar mengajar yang luas dan terarah, dan dapat membuat siswa tidak segan-segan dalam mengeluarkan pendapatnya dan terkadang siswa juga lebih berani dan terbuka. Sedangkan disisi lain siswa secara langsung telah mengalami dua proses belajar yang saling melengkapi dan memungkinkan terjadinya pengulangan pelajaran secara terarah dan terperinci. 

Dengan diadakannya bimbingan belajar ini maka anak didik akan tertolong dalam upaya pemahaman, memecahkan masalah dan peguasaannya. Siswa yang kurang mampu dan tidak mengerti tentang pembahasan yang telah dipelajari disekolah karena malu bertanya kepada guru atau gurunya kurang dapat menjelaskan dengan baik, maka oleh bimbingan belajar akan memecahkan masalah-masalah tersebut. 

Berdasarkan alasan tersebut, maka Bimbingan belajar sangat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa. Ketekunan anak didik dalam mempelajari Biologi tentu akan mempengaruhi bidang studi lainnya, kepercayaan diri akan timbul. Dan pada akhirnya dapat menunjang kesuksesan bidang studi yang lain secara keseluruhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan bimbingan belajar mempunyai hubungan erat terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. 

Bimbingan Belajar Ganesha Operation (GO) 
Di tengah-tengah persaingan yang tajam dalam industri bimbingan belajar, pada tanggal 1 Mei 1984 Ganesha Operation didirikan di Kota Bandung. Seiring dengan perjalanan waktu, berkat keuletan dan konsistensinya dalam menjaga kualitas, kini Ganesha Operation telah tumbuh bagai remaja tambun dengan 411 outlet yang tersebar di 140 kota besar se Indonesia. Latar belakang pendirian lembaga ini adalah adanya mata rantai yang terputus dari link informasi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan dunia Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Posisi inilah yang diisi oleh Ganesha Operation untuk berfungsi sebagai jembatan dunia SLTA terhadap dunia PTN mengenai informasi jurusan PTN (prospek dan tingkat persaingannya), pemberian materi pelajaran yang sesuai dengan ruang lingkup bahan uji seleksi penerimaan mahasiswa baru dan pemberian metodemetode inovatif dan kreatif menyelesaikan soal-soal tes masuk PTN sehingga membantu para siswa lulusan SLTA memenuhi keinginan mereka memasuki PTN. 

Meskipun pada awalnya hingga tahun 1992 Ganesha Operation hanya ada di Bandung, pada tahun 1993 dibuka cabang pertama di Denpasar. Dan pengembangan secara serius dilakukan mulai tahun 1995. Sejak itu pertumbuhan cabang-cabang Ganesha Operation benar-benar tidak terbendung. Image Ganesha Operation yang sangat kuat telah merambah ke seluruh Nusantara sehingga setiap cabang baru dibuka langsung diserbu oleh para siswa. Kalau pada saat pertama kali berdiri siswa Ganesha Operation masih sedikit dan hanya mencakup program kelas 3 SMU, kemudian dari tahun ke tahun jumlah siswanya terus bertambah. Saat ini untuk 1 (satu) tahun pelajaran jumlah seluruh siswa Ganesha Operation dapat mencapai sekitar 150.000 (seratus lima puluh ribu) siswa, suatu jumlah yang sangat besar. Khusus untuk kelas 3 SMU, Ganesha Operation berhasil meluluskan lebih dari 10.000 siswanya setiap tahun di berbagai PTN terkemuka di Indonesia melalui SNMPTN. Mengapa reputasi Ganesha Operation begitu spektakuler. 

Research and Development Ganesha Operation memang berhasil menemukan faktor utama maupun faktor penunjang penentu keberhasilan siswa. Faktor utama tersebut adalah kualitas pengajar, relevansi materi pelajaran, dan metodologi pengajaran, sedangkan faktor pelengkap adalah teknologi dan informasi. Kualitas pengajar Ganesha Operation tampak dari prestasi dan karyanya, sukses dalam studi dan mampu mengarang buku-buku pelajaran berkualitas terbaik. Relevansi materi pelajaran di Ganesha Operation memang sangat akurat. Staf kami memberikan perhatian sangat besar untuk ini. Kami bangga bahwa Ganesha Operation adalah satu-satunya Bimbingan Belajar yang selalu memperhatikan event publikasi buku-buku terbaru di dunia pada International Book Fair setiap tahun. Karena itulah Ganesha Operation berhasil memperoleh buku-buku istimewa seperti Text Book referensi pembuatan soal-soal SPMB. Sedangkan tentang metodologi pengajaran, Ganesha Operation telah berhasil memberikan daya tarik tersendiri dengan penemuan-penemuan khusus berupa rumus-rumus sakti yang dapat menyelesaikan soal secara kilat dan akurat dengan motto The King of the Fastest Solution. Banyak yang mencontoh metoda ini tapi mereka tetap tertinggal di belakang karena kami adalah penemunya. 

Faktor penunjang berupa teknologi seperti Audio Visual, Computerized Management Information System dengan Piranti Touch Screen, Real Time Attendance Record, Computer Aided Learning, Internet serta fasilitas Local Area Network (LAN) merupakan alat bantu yang digunakan oleh Ganesha Operation. Dalam perjalanannya, Ganesha Operation tidak lagi hanya membatasi menggembleng siswa kelas 3 SMU untuk menghadapi UAN dan SNMPTN, tapi kini telah menerima siswa kelas 2 dan 1 SMU; kelas 3, 2, dan 1 SLTP; hingga kelas 6, 5, dan 4 SD dan menjadi market leader dalam industri bimbingan belajar. Perkembangan Ganesha Operation dapat dikatakan sangat spektakuler. Hal ini karena lembaga ini menerapkan manajemen modern dengan prinsip-prinsip bisnis tetapi tetap menjunjung tinggi nilai etika pendidikan. Ganesha Operation menerapkan market driven strategy yang berorientasi pada kepuasan siswa (student satisfaction) melalui pelayanan yang unggul (service excellence). Semoga siswa-siswi Ganesha Operation tetap mendominasi lulusan SNMPTN pada PTNPTN terkemuka di Indonesia. Adapun Visi dari Ganesha Operation ialah Menjadi lembaga bimbingan belajar yang terbesar dan terbaik se-Indonesia, dan Misi Ganesha Operation yang

  1. Mencerdaskan kehidupan bangsa,
  2. Meningkatkan mutu pendidikan,
  3. Meningkatkan budaya belajar,
  4. Menghasilkan siswa berprestasi tingkat nasional dan internasional,
  5. Melakukan inovasi pembelajaran melalui terobosan revolusi belajar dan Teknologi Informasi.( ganesha operation,2010) 
Bimbingan Belajar BT/BS Medica 
Mengikuti Bimbingan belajar di Medica adalah untuk memudahkan menguasai pelajaran, sehingga “Pandai di Sekolah”. Mengikuti Bimbingan Test di Simulasi Medica adalah untuk menguasai strategi kemenangan sehingga pandai testing terbukti lulus ke PTN. Lulus simulasi dengan quiz >=24 sama dengan 97,5% akan lulus di UN 2012 

Simulasi SNMPTN Yang dilaksanakan di Bimbingan BT/BS Medica didasari teori perang Sun Tzu yang menyatakan. “Kenali Dirimu Kenali Lawanmu, Kuasai Iklim Dan Cuaca Kemenangan Lengkap”. Adapun Visi dari BT/BS Medica itu sendiri yaitu untuk menjadi bimbingan belajar terdepan dalam membimbing anak-anak Indonesia menjadi Indonesia terpelajar, kelas IV, V, VI, VIII, IX SMP/MTs; X, XI, XII SMA/MA dan alumni. Serta Misi dari BT/BS Medica ialah Membimbing Siswa/i agar menjadi bintang dan ranking kelas setiap ujian semester, LULUS UN dengan nilai yang baik dan LULUS ke berbagai PTN melalui undangan maupun ujian tulisan. 

Soal-soal prediksi/fokus UN yang disusun team guru pembimbing BT/BS Medica, bertujuan untuk memudahkan siswa/i calon peserta UN agar belajar lebih terarah dan fokus pada hal-hal yang penting yang biasa akan ditanya setiap ujian nasional. Dengan mempelajari soal-soal prediksi/fokus ini, setiap siswa/i akan memiliki panduan mengenai hal-hal yang penting yang berpeluang ditanya di UN yang akan datang dalam bentuk soal ujian. 

Team penyusun soal prediksi/fokus UN kami, telah mempelajari soal-soal UN yang sebelumnya secara seksama, secara team dan akhirnya sepakat menyusun soal prediksi/ fokus UN ini, yang diharapkan akan memandu siswa/i calon peserta UN mempunyai persiapan yang lebih dini, yang lebih terarah dan lebih baik dan diharapkan siswa/i yang akan mengikuti UN di tahun 2012 akan lebih berhasil/berprestasi. 

Ketepatan/kemiripan soal-soal latihan BT/BS Medica (bimbingan testbimbingan study Medica), yang kami berikan kepada siswa/i Medica di tahun pelajaran yang lalu, dapat dipelajari terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan sebelum memesan/membeli soal-soal prediksi/fokus yang kami sediakan. Tidak ada maksud team guru pembimbing Medica menangguk di air keruh/menipu para pemesan/pengguna soal prediksi ini. Karena itu tidak mendidik. Reputasi BT/BS Medica selama 32 tahun di bidangnya di tengah-tengah masyarakat sebagai jaminannya dengan menyediakan soal-soal prediksi/fokus ini, kami berharap dapat menggairahkan semangat belajar pelajar indonesia sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan prestasi belajar anak-anak indonesia di ujian nasional yang akan datang, karena mereka telah memiliki persiapan yang lebih baik. Kita mengetahui bersama. Bahwa dalam segala hal persiapan yang baiklah kunci daripada keberhasilan. (btbsmedica,2012) 

Kerangka Konseptual 
Salah satu cara yang dianggap dapat meningkatkan hasil belajar yang baik adalah dengan mengikuti bimbingan belajar. Bimbingan belajar yang dimaksud di sini adalah kegiatan belajar yang dilakukan di luar sekolah seperti di bimbingan studi atau bimbingan test, atau lembaga pendidikan yang dilakukan secara kontinu baik perorangan maupun perkelompok. Sementara hasil belajar yang dimaksud di sini adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran dimana tingkat penguasaan atau keberhasilan anak didik di dalam melakukan kegiatan belajarnya ini dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Acuan hasil belajar ini dilihat dari test hasil belajar.

Hipotesis Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis hipotesis yaitu : 
1. Hipotesis Verbal 

  • Hipotesa Nihil ( Ho) Tidak ada pengaruh tempat bimbingan belajar terhadap hasil belajar biologi siswa MAN 2 MODEL Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 
  • Hipotesa Alternatif (Ha) Ada pengaruh tempat bimbingan belajar terhadap hasil belajar biologi siswa di MAN 2 MODEL Medan Tahun Pelajaran 2010/2012. 
2. Hipotesis Statistik Ho : ρ = 0 Ha : ρ ≠ 0



November 03, 2015

0 comments:

Posting Komentar