PENGERTIAN GERAK DASAR LARI

Kamis, 12 November 2015

PENGANTAR 
Lari merupakan bagian dan dasar dari kegiatan atletik. Lari harus di pelajari di sekolah. Lebih lagi, lari menjadi bagian dari setiap latihan pemanasan (warming-up). Bentuk lari yang tidak bervariasi jangan sampai terjadi pada saat pembelajaran atletik. Seharusnya, guru pendidikan jasmani selalu memikirkan tentang bagaimana bagian dari pelajaran ini dapat dibuat semenarik dan semenyenangkan mungkin dengan memberikan bentuk-bentuk dan tugas yang berbeda-beda. Variasi yang selalu dirubah-rubah dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar atletik. 

Contoh yang dapat divariasikan dalam pengembangan pembelajaran lari adalah lintasan lari, susunan grup pelari, peralatan yang digunakan, dan gerakan larinya itu sendiri. Alat bantu yang penting untuk membuat lari menjadi menarik salah satu diantaranya adalah musik. Semua alat musik dapat menunjang irama berlari. Ini berarti bahwa alat-alat musik harus memiliki jumlah pukulan yang sama untuk didengar tiap menit sewaktu para siswa berlari membuat langkah lari per menit. 

Sebelum mulai berlari berirama musik., para siswa harus dimengertikan akan hubungan antara irama dan gerakan lari. Dalam konteks ini bertepuk tangan atau menekankan injakan langkah kaki sesuai irama musik telah membuktikan kegunaannya bagi semua kelompok umur siswa. Terutama dengan para siswa tahap demikian harus selalu diintegrasikan dalam proses pembelajaran melalui bermain dan kompetisi. 

A. Karakteristik Gerak Dasar Lari 
Secara teknis gerak dasar lari dapat dibedakan atas beberapa macam subtansi, yaitu; lari santai (jogging), lari cepat (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh atau maraton. Untuk semua subtansi ini dapat diajarkan melalui pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dengan pokok bahasan atletik. 

1. Lari Santai (Jogging)
Lari santai (jogging) merupakan satu jenis keterampilan dalam memindahkan posisi badan dari satu tempat ke tempat lainnya dengan gerakan yang lebih cepat dari melangkah. Subtansi ini menuntut keterampilan yang lebih kompleks dibandingkan dengan gerak dasar jalan. Lari santai (jogging) memiliki karakteristik sebagai berikut: 
  1. Sikap badan harus condong sedikit ke depan. 
  2. Kepala tegak dengan pandangan selalu diarahkan ke depan. 
  3. Gerakan kaki saat melangkah tidak perlu panjang cukup 30 - 40 cm saja. 
  4. Saat mendaratkan kaki harus bagian dari kedua ujung telapak kaki.
  5. Posisi kaki harus selalu rileks. 
  6. Lengan diayunkan secara wajar dengan jari-jari tangan tidak perlu dikepalkan cukup dengan membukanya sedikit. 
  7. Irama lari saling bersilangan antara tangan dan kaki. 
2. Lari Cepat (Sprint) 
Lari cepat (sprint) adalah suatu kemampuan seseorang dalam memindahkan posisi tubuhnya dari satu tempat ke tempat lainnya secara cepat melebihi gerak dasar pada keterampilan lari santai (jogging). Lari cepat (sprint) terdiri dari tiga jenis keterampilan yaitu; lari cepat, lari gawang, dan lari estapet. Ketiga jenis keterampilan ini perlu diajarkan pada setiap siswa. 

a. Lari Cepat 
Yang tergolong ke dalam kelompok lari cepat adalah lari 100 m, lari 200 m. dan lari 400 m. Ketiga jenis lari cepat ini memiliki karakteristik yang sama hanya pengaturan irama langkah yang nampak sedikit berbeda. Secara umum ketiga jenis lari ini memiliki karakteristik sebagai berikut : 
  1. Sikap badan condong ke depan: Untuk memperkecil hambatan udara yang datang dari arah depan, pelari mendapat keuntungan penapakan titik berat badan lebih ke depan. Titik berat badan ini dapat membantu gaya tarik sehingga langkahnya akan lebih efektif. 
  2. Langkah kaki harus lebih panjang: Langkahkan kaki sepanjang mungkin pada awal kaki lepas dari balok start, selanjutnya agar keseimbangan badan tetap terjaga maka langkah kaki harus sudah mulai agak diperpendek namun dengan frekuensi gerak yang tetap cepat. 
  3. Saat pendaratan kaki: Saat kaki mendarat ke tanah harus selalu pada ujung telapak kaki dengan posisi lutu agak dibenkokkan sedikit agar lentur saat akan membuat langkah berikutnya. 
  4. Gerakan lengan: Jari-jari tangan dikepalkan atau dibuka rapat dan rileks. Ayunan tangan harus terkoordinasi dengan gerak kaki. Saat kaki kiri melangkah ke depan maka tangan kiri harus berada di belakang demikian sebaliknya saat kaki kanan melangkah ke depan maka tangan kanan harus berada di belakang, demikian pula untuk langkah-langkah selanjutnya. 
b. Lari Gawang 
Lari gawang merupakan satu jenis keterampilan lari cepat sambil melewati rintangan dalam ketinggian tertentu (1,067 m). Keterampilan melakukan lari gawang memerlukan kemampuan koordinasi yang tinggi antara lari dan saat akan melewati rintangan. Untuk itu guru dalam mengajarkan lari gawang harus dimulai dari cara melompat rintangan yang rendah yang secara bertahap meningkat hingga ketinggian tertentu. 

Pada dasarnya lari gawang ini memiliki karakteristik perpaduan antara lari dan lompat. Secara khusus karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : 
  1. Setelah melakukan tiga kali langkah cepat ke arah gawang, badan harus dimiringkan ke depan saat melompat sementara kaki depan diluruskan. 
  2. Tangan pada sisi badan yang berlawanan dengan kaki depan harus diluruskan ke depan seolah-olah menggapai ujung kaki depan. 
  3. Bahu dan pinggul tetap paralel dengan gawang. 
  4. Setelah melewati gawang, kaki depan diturunkan ke bawah hingga menyentuh lintasan. 
  5. Saat kaki depan menyentuh lintasan kaki yang satunya lagi dalam posisi ditekuk dan kedua tangan menjaga keseimbangan. 
  6. Kaki yang di belakang dilangkahkan ke depan untuk siap kembali melewati gawang berikutnya. 
c. Lari Sambung (Estapet) 
Biasanya pelaksanaan lari sambung dilakukan oleh empat pelari dalam satu tim. Pelari 1 melakukan start jongkok dan lari sampai pada batas tertentu. Kemudian diteruskan oleh pelari 2, lari pada batas tertentu yang sama jauh dengan pelari 1. Pelari 2 diteruskan oleh pelari 3, pelari 3 diteruskan pelari 4. Start pada pelari ke 2 hingga ke 4 adalah start melayang. Pelari 4 yang akhirnya akan memasuki garis Finish. Start dan finish pada lari sambung sama dengan start dan finish pada lari jarak pendek. Pada pergantian/persambungan pelari, dari pelari 1 ke pelari 2, pelari 2 ke pelari 3, pelari 3 ke pelari 4 terjadi serah terima tongkat estafet. Tongkat estafet adalah tongkat pendek ringan yang berukuran kurang lebih 30 cm panjangnya. 

Hal yang paling subtansial dalam pelaksanaan lari sambung adalah penyerahan tongkat dari pelari yang satu ke pelari berikutnya. Adapun karakteristik dalam pelaksanaan larinya sama dengan teknik lari jarak pendek 100 m. Secara umum ada dua teknik operan dasar yang biasa digunakan untuk penyerahan tongkat, yaitu; operan dengan dorongan ke atas (upsweep) dan dorongan ke depan bawah (downsweep). 

1. Teknik Upsweep 
Teknik pengoperan tongkat dengan teknik upsweep ini dilakukan dengan gerakan mendorong ke atas dan mendorong tongkat sejauh mungkin ke tangan penerima. Pemberi tongkat menyerahkan tongkatnya kepada penerima dari bawah tangan penerima. Keuntungan dari teknik pengoperan tongkat dengan teknik upsweep adalah pelari tidak perlu memindahkan tongkat dari satu tangan ke tangan lainnya, dengan demikian gerakan lari cepatnya tidak akan terganggu. 

2. Teknik Downsweep 
Teknik pengoperan tongkat dengan teknik downsweep ini dilakukan dengan gerakan mendorong ke depan bawah pada telapak tangan penerima, yang mengapai ke belakang untuk memegang 1/3 bagian tongkat. Pemberi tongkat menyerahkan tongkatnya kepada penerima dari atas tangan penerima. Keuntungan dari teknik pemberian tongkat dengan teknik downsweep adalah pelari dapat memberikan tongkatnya kepada penerima dalam jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan teknik upsweep. 

Karakteristik umum dari teknik operan upsweep dan downsweep adalah sebagai berikut : 
  1. Penempatan anggota tim : Yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh anggota tim adalah menempatkan pelari pertama pada sisi dalam jalur, pelari kedua pada sisi luar jalur, dan pelari ketiga pada sisi dalam jalur. Langkah ini perlu dilakukan karena pelari berikutnya menerima operan dalam posisi tidak akan merubah pegangan tongkat setelah menerima operan dari pemberi. 
  2. Operan pertama : Dalam operan pertama, pelari 1 berlari sepanjang sisi dalam jalur dengan membawa tongkat oleh tangan kanannya. Pelari 2 menunggu pada sisi luar jalur sambil melihat ke belakang melalui bahu kiri. Ketika pelari 1 mendekat, pelari 2 mempercepat langkah pada sisi luar jalur dan menerima tongkat dengan tangan kirinya. Pelari 2 harus terus berlari tetap berada pada posisi luar jalur. 
  3. Operan kedua : Pelari 3 menunggu pada sisi dalam jalur, melihat ke belakang melalui bahu kiri. Saat pelari 2 mendekat pelari 3 mempercepat langkahnya sepanjang sisi dalam jalur dan menerima tongkat dengan tangan kanannya. Pelari 3 harus terus berlari pada posisi dalam jalur. 
  4. Operan ketiga : Pelari 4 menunggu di sisi luar jalur, melihat ke belakang melalui bahu kiri. Saat pelari 3 mendekat pelari 4 mempercepat langkahnya sepanjang sisi luar jalur dan menerima tongkat dengan tangan kirinya. Pelari 4 terus berlari lurus hingga garis finish. 
Keempat karakteristik dari operan tongkat baik upsweep maupun downsweep harus benar-benar dipahami oleh para guru sebelum mengajarkan teknik mengoper tongkat dalam lari estapet. 

LATIHAN 2 
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini secara jelas dan tepat pada lembar tugas yang Anda miliki ! 
  1. Jelaskan karakteristik gerak dasar lari dalam pembelajaran atletik? 
  2. Jelaskan gerak dasar lari yang dapat digunakan untuk mengembangkan kebugaran jasmani peserta didik? 
  3. Jelaskan macam-macam lari yang biasa diperlombakan dalam sebuah kejuaraan? 
  4. Jelaskan manfaat gerak dasar lari bagi perkembangan kemampuan gerak dasar anak SD? 
Rambu-rambu jawaban : 
Untuk menjawab soal latihan secara lengkap, Anda dapat mengacu pada uraian materi teori yang tertuang dalam kegiatan belajar (KB) 2. 
  1. Karakteristik gerak dasar lari 
  2. Gerak dasar lari untuk meningkatkan kebugaran jasmani 
  3. Macam-macam jenis lari 
  4. Manfaat gerak dasar lari untuk mendukung perkembangan anak
RANGKUMAN 
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai gerak dasar lari dalam pembelajaran atletik sebagai berikut : 

a. Gerak dasar lari memiliki karakteristik yang khas yaitu adanya posisi saat melayang di udara. Berbeda dengan jalan tidak ada posisi melayang di udara sehingga gerak dasar lari harus benar-benar dipelajari karena memerlukan keterampilan khusus. 

b. Upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui aktivitas berlari sudah dapat diterima sebagai asumsi, karena dengan berlari secara teratur akan dapat meningkatkan fungsi jantung secara baik. Kebugaran jasmani akan meningkat dengan berlari secara teratur dan meningkat intensitasnya. 

c. Demikian pula dengan upaya untuk meningkatkan perkembangan motorik pada anak usia SD sangat penting. Dengan gerak lari yang benar pertumbuhan dan perkembangan gerak akan dengan cepat mengalami peningkatan, sehingga akan mendukung pada pengokohan fondasi pada kecabangan olahraga. 

TES FORMATIF 2 
Petunjuk : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban A, B, C, atau D yang paling tepat, tuangkan pada lembar tugas yang Anda miliki ! 

1. Karakteristik gerak lari dalam atletik dapat dilihat dari pola gerak kaki, yaitu : 
A. Menjinjit                        C. Melayang
B. Melangkah                     D. Semua benar  

2. Gerak dasar lari yang benar tidak mudak untuk dilakukan oleh siapa saja, karena : 
A. Pola gerak kompleks     C. Pola gerak mudah 
B. Pola gerak sederhana     D. Semua benar 

3. Kebugaran jasmani dapat meningkat melalui aktivitas gerak lari, apabila dilakukan secara : 
A. Teratur                          C. Meningkat 
B. Sungguh-sungguh           D. Semua benar 

4. Tujuan pembelajaran atletik dengan pokok bahasan lari pada anak didik di tingkat SD lebih difokuskan pada : 
A. Kebugaran jasmani       C. Fundamental motor skills 
B. Multilateral movement   D. Semua benar 

5. Cara melakukan evaluasi dalam pembelajaran atletik untuk pokok bahasan gerak lari pada anak SD adalah : 
A. Performa                      C. Berlari sejauh mungkin 
B. Tes lari cepat                D. Semua benar 

BALIKAN DAN TINDAK LANJUT
Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir Modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar (KB 2). 

Rumus : 
                                        Jumlah jawaban Anda yang benar 
Tingkat Penguasaan = ______________________________  x 100% 
                                                              5 
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai : 
90 % - 100 % = Baik Sekali 
80 % - 89 %   = Baik 
70 % - 79 %   = Cukup 
         < 69 %  = Kurang

Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan belajar, Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, maka Anda harus mengulang KB 2 terutama bagian yang belum Anda kuasai.



November 12, 2015

0 comments:

Posting Komentar