Bahasa Hokkian Sederhana: 闽南语, Tradisional: 閩南語) adalah salah satu dari cabang bahasa Minnan (Min Selatan) yang merupakan bagian dari bahasa Han Tionghoa.
Bahasa Hokkien ini sendiri terbagi atas banyak logat di antaranya logat Hokkien Taiwan, Ciangciu (Zhangzhou), logat Cuanciu (Quanzhou) dan logat Emui (Xiamen, dulu Amoy).
Bahasa Tiochiu (Chaozhou) adalah juga salah satu logat dalam bahasa Hokkien, tetapi karena penduduk Tiochiu tersebar di daerah Guangdong utara, maka bahasa Tiochiu kemudian mendapat pengaruh dari bahasa Kanton menjadi logat dalam bahasa Hokkien yang dekat dengan bahasa Kanton.
Di Indonesia sendiri, bahasa Hokkien umumnya dikenal sebagai bahasa ibu (Mother Tongue) komunitas Tionghoa-Indonesia di Medan, Pekanbaru, Palembang, Kepulauan Riau, dan beberapa daerah lainnya.
Co Hamik Kang Lu? = Kerja apa kamu?
Bo Kang Co = Gak ada kerjaan
Be Hu = Tidak sempat
Wa Khi Seng Ya = Aku pergi dulu ya
Seng Khok = Es batu
Ce Ai = Banyak maunya
Ce Kang = Banyak kerjaan
Ce Lang = Banyak orang
Ce Mui = Banyak tanya
Ce Ua Sai = Banyak Cerita atau Banyak omong kosong
Co Su = Buat masalah atau Pembuat masalah
Huak Bang = Mimpi
Ge Pek Lah = Di Kupas lah
Phai Si Kia = Anak Nakal
Phang = Harum/Wangi
Te Kui Pan = Kelas berapa
O Pai = Lain kali
Nak Sai = Kayak Tai
Lu Thama Mui Hamik = Kamu tadi tanya apa
Khui Meng = Buka pintu
Mien = Gak Usah
Mokin = Handuk
Ho Wa e Lau Lang Me = Di marahi orang tua ku
Ho Lu Me = Kamu marahi
Ane Leng = Dingin banget
Pasiya Lang = Orang Jakarta
Huana Lang = Orang Pribumi
Lai = Kesini /Kemari
Lam = Peluk
Sio Lam = Saling pelukan
Kui Kai = Berapa (menanyakan jumlah barang/benda)
Kui Ku = Berapa Lama
Kui Ko Guek = Berapa Bulan
Kui Jit = Berapa Hari
Kui Lang = Berapa Orang
Kia = Takut
Wa Kia Kak Kui = Aku takut sama hantu
Keng = Pilih
Kiam = Kurang
Kiam = Asin
Lok Ho = Turun Hujan
Punya Temen Resek!
Linda : Oe… Wisuda liau a lu? Kiong hi ya.. (Oe… Uda wisuda kamu? Selamat ya)
Joni : Ya Lin. Kamsia ya.. Lai lu ya kak Rangga. wkwkwk.. (Ya Lin.. Makasih ya.. Datang kamu ya sama Rangga. wkwkwk)
Linda : Kau lai lu.. Wa lai kak wa e pengiu. Khi talok i e acara? (Anying memang kau.. Aku datang sama teman aku. Dimana acaranya?)
Joni : Alah.. Mae phaese-phaese. Sicai lu khi kak rangga kan? Jl. Dipenogoro, Hotel Adimulia. Lu choe khi google map pasti uw e.. (Alah.. Gak usa malu-malu. Sebenarnya kamu pergi sama Rangga kan? Kamu cari di google map pasta ada. )
Linda : Cinchai lu lah.. Kau kui tiam? (Terserah mu lah.. Sampai jam berapa? )
Joni : Lai 4 (si) tiam atau 5 (go) tiam aja lu lang. Mae ane khuai. Besai jip ruangan. Tan lu lang tan khi lo khau seng aja. Mungkin i e acara holiau 6 (lak) tiam. (Datang jam empat atau jam 5 aja kalian. Jangan cepat kali. Gak boleh masuk ruangan. Nanti kalian tunggu diluar aja dulu. mungkin acaranya selesai jam enam.)
Linda : Oke lah.
Pendidikansrg.com - Badan usaha terbagi lagi berdasarkan kegiatan yang dilakukan, kepemilikan modal, dan wilayah Negara. Adapun jenis-jenis berdasarkan pembagian masing-masing adalah sebagai berikut:
1. Berdasar Kegiatan.Macam-macam badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukan, terdiri dari:
- Badan Usaha Ekstraktif, dimana badan usaha ini memanfaatkan segala sesuatu yang ada di alam untuk jadikan bahan baku usaha.
- Badan Usaha Agrari, dimana badan usaha ini bertujuan untuk mengendalikan tumbuh-tumbuhan maupun segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian.
- Badan Usaha Industri, dimana badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomi barang dengan cara mengubah bentuknya.
- Badan Usaha Perdagangan, dimana badan usaha ini bergerak dalam aktivitas yang masih berhubungan dengan jual beli barang tanpa mengubah bentuknya dengan tujuan memperoleh keuntungan.
- Badan Usaha Jasa, dimana badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara menyediakan jasa kepada masyarakat.
2. Berdasar Kepemilikan Modal.
Jenis badan usaha atas kepemilikan modal antara lain:
- Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), yaitu usaha yang modalnya berasal dari pihak swasta (baik itu nasional maupun asing) dan mempunyai tujuan utama guna mencari laba atau keuntungan.
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu usaha yang pemilik modalnya adalah Negara ataupun pemerintah.
- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu badan usaha yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
- Badan Usaha Campuran yaitu badan usaha yang modalnya sebagian dimiliki oleh pihak swasta dan sebagian lagi dimiliki oleh pemerintah.
3. Berdasar Wilayah.
Jenis-jenis badan usaha berdasarkan wilayah negara, terdiri dari:
- Badan Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri yaitu badan usaha yang modalnya dimiliki oleh masyarakat Negara itu sendiri.
- Badan Usaha Penanaman Modal Asing yaitu badan usaha milik masyarakat luar negeri yang beroperasi di dalam negeri.
4. Berdasar Jumlah Karyawan.
Jenis-jenis badan usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja, terdiri dari:
- Badan usaha kecil, dimana badan usaha ini mampu menyerap tenaga kerja 1-5 orang, contohnya perusahaan-perusahaan industri rumah tangga atau yang biasa disebut dengan home industri.
- Badan usaha sedang, dimana badan usaha ini mampu meyerap tenaga kerja dengan jumlah 6-50 orang, contohnya seperti mini market.
- Badan usaha besar, yaitu badan usaha yang mampu menyerap tenaga kerja berjumlah 50 orang lebih bahkan 1000 orang lebih. Contohnya pabrik sepatu, mobil, hotel-hotel berbintang dan masih banyak lagi lainnya.
Fungsi Badan Usaha
Badan usaha memiliki berbagai fungsi antara lain sebagai, fungsi sosial, fungsi komersial dan fungsi pembangunan ekonomi yaitu sebagai berikut:
Perbedaan Badan Usaha dan Perusahaan1. SosialFungsi Sosial yaitu fungsi sebuah badan usaha yang berhubungan dengan manfaat badan usaha secara langsung atau tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Contohnya, dalam penggunaan tenaga kerja, hendaknya badan usaha lebih bisa memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan disekitar badan usaha.
2. Komersial
Fungsi Komersial yaitu fungsi yang erat kaitannya untuk memperoleh keuntungan. Agar bisa memproleh keuntungan secara optimal, setiap badan usaha tentu harus menghasilkan produk yang bermutu dan harga yang kompetitif.
3. Pembangunan Ekonomi
Fungsi Pembangungan Ekonomi yakni badan usaha memposisikan diri sebagaimitra pemerintah dalam mengembangkan ekonomi nasional Indonesia dan bisa membantu pemerintah dalam peningkatan ekspor dan juga sebagai media bagi pihak pemerintah agar bisa melaksanakan hal-hal yang berorientasi pada pemerataan pendapatan di masyarakat.
Badan usaha ialah perusahaan maupun gabungan perusahaan yang berdiri sendiri, bertujuan untuk mencari untung atas kegiatan dan risiko yang dilakukan perusahaan. Jadi, badan usaha merupakan suatu kebulatan yang sifatnya ekonomis.Badan usaha juga memiliki sistem administrasi badan usaha yang membuatnya berbeda dengan perusahaan secara umum.
Perusahaan merupakan bagian teknik yang berupa pelaksanaan kegiatan proses produksi dan merupamenjadi kan alat bagi usaha untuk menghasilkan keuntungan.
Secara garis besar, perbedaan antara perusahaan dan badan usah ialah sebagai berikut :
- Perusahaan menghasilkan barang dan jasa sedangkan badan usah menghasilkan untung/rugi.
- Perusahaan bisa berupa toko,instansi,pabrik, sedangkan badan usaha bisa berupa cv, PT, Firma,koperasi dan lain-lain.
- Perusahaan menjadi alat badan usaha uguna menghasilkan barang dan jasa yang kemudian bisa menghasilkan keuntungan maupun kerugian.
Bentuk-Bentuk Badan Usaha
Terdapat beberapa bentuk badan usaha yang harus diketahui. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Koperasi
Koperasi sudah menjadi salah satu jenis usaha yang ada di Indonesia dan cukup dikenal. Pengertian koperasi itu sendiriadalah badan usaha yang berlandaskan pada asas-asas kekeluargaan. Adapun tujuan koperasi ialah untuk mensejahteraan anggotanya dan ikut membangun tatanan perekonomian di tingkat nasional. Terdapat banyak jenis koperasi yang ada di Indonesia.
Misalnya seperti koperasi simpan pinjam, koperasi unit desa, koperasi serba usaha, koperasi sekolah dan masih banyak yang lainnya. Peran koperasi meamng penting sebagai wadah usaha masyarakat serta turut menjadi penggerak roda ekonomi nasional.
2. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara atau yang biasa disingkat dengan BUMN adalah badan usaha yang sebagian maupun seluruh modalnya dimiliki oleh pihak pemerintah Indonesia. Status pegawai badan usaha-badan usaha tersebut ialah karyawan BUMN, bukan sebagai pegawai negeri.
Di Indonesia sendiri, terdapat 3 jenis-jenis BUMN yang tidak lain adalah perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) dan perseroan terbatas (persero) selain dari itu, ada juga perusahaan daerah yang masuk kategori Badan Usaha Milik Daerah atau disingkat dengan BUMD.
Beberapa bentuk BUMN ini adalah sebagai berikut:
a. Perjan
Perusahaan Jawatan (Perjan), ini merupakan bentuk badan usaha milik negara ysng didanai oleh pemerintah. Adapun tujuan dibentuknya Perjan ialah untuk kesejahteraan masyarakat umum.
Karena orientasinya pada kepentingan umum, perusahaan ini sering kesulitan muntuk enghasilkan keuntungan. Saat ini format perusahaan jawatan ini pun sudah tidak diterapkan lagi.Contoh perusahaan jawatan (perjan) negara ialah PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) yang dulu ada, namun kini sudah berganti nama menjadi PT KAI.
b. Perum
Perusahaan Umum (Perum), ini merupakan badan usaha milik negara dengan modal dari APBN pemerintah, tetapi lebih mengutamakan pada hasil dengan keuntungan sama besar di setiap wilayah. Ia berbeda jika dibandingkan dengan perjan yang hanya mementingkan kepentingan masyarakat.
Perum lebih mementingkan hasil dan keuntungan yang akan diraih. Selain itu, tentu juga perum ini memperhatikan fungsinya untuk melayani kepentingan masyarakat luas. Perum juga dapat mengalami kerugian. Biasanya hal ini akan cepatmenjadi go publicuntuk menerima sokongan dana swasta sehingga bisa menjadi persero. Adapun Contoh perusahaan umum (perum) negara ialah Perum Pegadaian, Perum Perhutani dan Perum Peruri.
c. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas atau yang biasa disingkat dengan Perseroadalah badan usaha yang dikelola negara, dimana baik itu sebagian maupun seluruh modalnya dari pemerintah yang berbentuk saham-saham. Terkait dengan tujuannya. Persero ini mencari keuntungan, sama seperti perusahaan pada umumnya.
Persero negara pada umumya bergerak pada bidang pelayanan masyarakat umum. Walaupun berstatus BUMN, tetapi Persero tidak mendapat fasilitas negara dan para pegawai Persero berstatus pegawai swasta. Sekarang ini, hampir semua BUMN yang masih beroperasi berbentuk Persero atau PT.Contoh perseroan terbatas (Persero) negara ialah PT Pertamina, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Pos Indonesia dan juga PT Bank Mandiri.
d. Perusahaan Daerah
Perusahaan Daerah (PD) merupakan badan usaha yang dikelola oleh pihak pemerintah di tingkat daerah. Perusahaan daerah dapat berbentuk perseroan terbatas maupun jenis-jenis usaha lain, asalkan masih dimodali dan dikelola oleh pemerintah daerah (pemda), baik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota.Contoh perusahaan daerah atau PD ini adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan juga (Bank Pembangunan Daerah).
Bentuk Bentuk Perusahaan
Terdapat beberapa bentu perusahaan yang ada di Indonesia, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan ialah suatu jenis usaha yang dijalankan oleh satu orang pemilik yang merupakan suatu jenis usaha paling sederhana dan tidak kompleks. Perusahaan perseorangan ini juga sering diartikan sebagai organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Namun berbicara mengenai sumbangsihnya kepada produksi nasional secara keseluruhan tidaklah terlalu besar.Bahkan jauh lebih kecil dari persoalan perusahaan perseroan terbatas.
Ini disebabkan oleh kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yakni dengan modal yang tidak begitu besar. Demikian pula halnya dengan hasil produksi dan bagian penjualannya. Segala sesuatu yang sifatnya perseorangan berarti usaha tersebut adalah usaha yang dijalankan oleh satu orang pemilik.
Artinya, setiap tindakan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut akan menjadi tindakan yang harus bisa dipertanggung jawabkan kepada pemiliknya. Sntara perseorangan dengan pemilik, tanggung jawabnya tidaklah dapat dipisahkan.
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma
Firma, berasal dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: paan. Ia juga sering disebut Fa. Firma sendiri merupakan sebuah bentuk persekutuan dalam menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemilik perusahaan ini dimiliki beberapa orang. Setiap anggota bersekutu menyerahkan kekayaan pribadi mereka sesuai pasal-pasal dalam akta pendirian perusahaan.
Organisasi perusahaan seperti ini meurpakan organisasi perusahaan yang dipunyai oleh beberapa orang. Di samping adany kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kelebihan lain dari perusahaan perkongsian ini adalah tanggung jawab keseluruhan anggota didalam perusahaan. Setiap anggota kerjasama akan mempunyai tugasdalam menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang sudah mereka dirikan.
Sumber sahabat: https://belajargiat.id/badan-usaha/#2_Komersial
Pembelajaran tematik adalah bentuk model pembelajaran terpadu yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa materi, pelajaran atau bidang studi menjadi satu tema atau topik pembahasan tertentu sehingga terjadi integrasi antara pengetahuan, keterampilan dan nilai yang memungkinkan siswa aktif menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran ini melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa mata pelajaran. Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan (learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live together).
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.
Berikut definisi dan pengertian pembelajaran tematik dari beberapa sumber buku:
- Menurut Mamat dkk (2007), pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang melibatkan beberapa pelajaran (bahkan lintas rumpun mata pelajaran) yang diikat dalam tema-tema tertentu.
- Menurut Suryosubroto (2009), pembelajaran tematik adalah satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.
- Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.
- Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar lebih baik dan bermakna.
- Holistik. Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dan beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
- Bermakna. Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skema yang dimiliki oleh siswa, yang pada gilirannya akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari.
- Otentik. Pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.
- Aktif. Pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry discovery dimana siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.
Pembelajaran tematik memiliki ciri khas yang berbeda dengan pendekatan pembelajaran lainnya. Menurut Firdaus (2006), ciri-ciri pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
- Aktif dan Berpusat pada Murid. Pembelajaran tematik berpusat pada murid (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar yang modern yang lebih banyak menempatkan murid sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada murid untuk melakukan aktivitas belajar.
- Memberikan pengalaman langsung. Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada murid . Dengan pengalaman langsung ini, murid dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
- Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan murid.
- Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran. Dengan demikian, murid mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
- Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan murid dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan murid berada.
- Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan murid Murid diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
- Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan (joyfull learning).
Menurut Rusman (2012), pembelajaran tematik merupakan bentuk pembelajaran terpadu yang memiliki sepuluh model, yaitu fragmented (penggalan), connected (keterhubungan), nested (sarang), sequenced (pengurutan), shared (irisan), webbed (jaring laba-laba), threaded (bergalur), integrated (terpadu), immersed (terbenam), dan networked (jaringan kerja). Adapun penjelasan dari sepuluh model pembelajaran tematik tersebut adalah sebagai berikut:
- Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya. Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada usaha untuk mempersatukannya.
- Connected (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
- Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan pada prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.
- Sequenced (Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling mengutamakan karena tiap subyek saling mendukung.
- Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep, keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu tema.
- Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi sub tema dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.
- Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada meta kurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari problem solving. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.
- Integrated (Keterpaduan)
Konsep dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema. Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah integrated day.
- Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir semester.
- Networked (Jaringan Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunnya yang besar dalam dirinya.Langkah-langkah Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memiliki beberapa langkah atau tahapan yaitu: pertama, guru harus mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua, guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari standar isi. Ketiga, membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema. Keempat, membuat jaringan KD dan indikator. Kelima, menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific.
Proses pembelajaran tematik dapat dilakukan dengan pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah, yaitu pendekatan yang menonjolkan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan
- Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar dan mencoba. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca dan mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
- Menanya
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkret sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur atau pun hal lain yang lebih abstrak.
- Mengumpulkan informasi/eksperimen
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Siswa perlu dibiasakan untuk menghubungi-hubungkan antara informasi satu dengan yang lain untuk mengambil kesimpulan.
- Mengasosiasi/mengolah informasi
Informasi menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan pola dari keterkaitan informasi bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan kepada yang bertentangan.
- Mengkomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa tersebut.Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Setiap bentuk model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menurut Majid (2014), kelebihan dan kekurangan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
- Kelebihan Pembelajaran Tematik
Kelebihan atau keunggulan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
- Pengalaman belajar dan kegiatan belajar akan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
- Kegiatan belajar dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.
- Kegiatan belajar lebih bermakna.
- Mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan sosial siswa.
- Menyajikan kegiatan bersifat pragmatis yang dekat dengan keseharian siswa.
- Meningkatkan kerjasama antar guru dalam merancang kegiatan pembelajaran.
- Kelemahan Pembelajaran Tematik
Kelemahan atau kekurangan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
- Pembelajaran tematik, mengharapkan guru memiliki wawasan luas, kreativitas tinggi, percaya diri, dan kemampuan handal menggali informasi dan pengetahuan terkait materi. Tanpa kemampuan guru yang mumpuni, pembelajaran tematik akan sulit diterapkan.
- Pembelajaran tematik mengharapkan siswa memiliki kemampuan akademik dan kreativitas, sehingga keterampilan-keterampilan siswa dapat terbentuk ketika pembelajaran ini dilaksanakan.
- Pembelajaran tematik memerlukan sarana dan sumber pembelajaran yang bervariasi.
- Pembelajaran tematik memerlukan dasar kurikulum yang luwes atau fleksibel.
- Pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh atau komprehensif.
Penulis : FIAN WIJAYA
Jenis Kontributor : PPG
Diunggah : 5 November 2020
Jenjang : SD/MI
Kelas : 5
Mapel : Guru Kelas Tinggi
RPP AKIDAH AKHLAK SATU LEMBAR
AKHLAK TERCELA
KELAS X MA
AKHLAK TERCELA YANG DIPELAJARI YAITU HUBBUDDUNYA, RIYA’, UJUB, TAKABUR, HASAD
SETELAH MEMPELAJARI MATERI INI, DIHARAPKAN PESERTA DIDIK MAMPU MENGANALISIS DAN BERUSAHA UNTUK MENGHINDARINYA.